Minggu, 04 Desember 2016

Masyarakat Tempat Kembalimu Pulang

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi pahlawan di kampus, namun menjadi tanggungan di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik.
Kamu aktivis BEM? BPM? UKM? Atau Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat?
Ukuran kontribusi tidak selalu dimulai dari hal-hal besar. Tapi bisa jadi hal sederhana dan mendasar.
Kamu aktif di ROHIS? Senior di lembaga da'wah kampus? Tanyakanlah: Seberapa kenal dengan para jama'ah di mushola/masjid RT/RW?
Kamu sekretaris BEM/BPM, Aktivis organisasi atau jagoan yang bikin event di kampus. Coba ingat-ingat: Pernahkah membuat proposal untuk acara RT/RW?
Punya follower di twitter? Ya. Bagaimana follower di masyarakat, Banyak kenalan di kampus? Ya. Bagaimana dengan para tetangga?
Jadi karyawan di perusahaan besar? Jadi manager? Senior manager? Kalau di masyarakat jadi apa?
Bagus saat memimpin rapat? Baik saat berargumen? Jago dalam presentasi? Ya. Tapi apa pernah mimipin rapat RT/RW.
Mari berjanji untuk lebih mengenal para tetangga. Lebih aktif di masyarakat. Lebih akrab. Lebih dekat dengan orang-orang di sekitar kita. Berjanjilah, jika kamu adalah aktivis mahasiswa/karyawan perusahaan besar. Yang hanya pulang sebulan sekali atau pulang selalu larut malam. Jadikanlah keberadaanmu di rumah adalah cahaya bagi masyarakat. Sesampainya kau di rumah, keluarlah. Berbaurlah. Kunjungi keramaian. Tegur sapalah. Bertanyalah. Bergabunglah. Dan turut sertalah.
Kehadiran kita yang sesaat bisa jadi berharga bagi tetangga dan masyarakat. Kesertaanmu yang sebentar bisa jadi penuh makna bagi mereka. Orang-orang besar, dimanapun tetap berperan besar. Namun orang-orang kecil, mereka berperan hanya sewaktu-waktu. Sehingga jadilah orang yang luar biasa yang turut serta mengambil peran dan berkontribusi dalam situasi dan kondisi apapun. Pengangguran yang sibuk dan peduli dengan tetangga lebih baik daripada trainer, motivator, penulis, jagoan twitter yg sibuk dengan diri sendiri.
Jangan salah, aktivis karang taruna lebih disayangi tetangga dibanding aktivis kampus. Lulusan SD yang aktif di kegiatan masyarakatnya, lebih berarti dari lulusan sarjana yang hanya sibuk ikutan kompetisi karya tulis. Mari, masih tersisa banyak waktu untuk KEMBALI PULANG ke masyarakat, ke rumah mu yang sesungguhnya. Saat kau melakukan itu, saat itu kita memahami makna dasar kepemimpinan. Semua bermula dari sini, dari titik terkecil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar