Filsafat
dengan Agama
Apa hubungan antara filsafat dengan agama? Sebelum
mengetahui hubungan
antara
filsafat dengan agama, kita harus mengetahui pengertian filsafat dan agama itu
sendiri. Apa pengertian filsafat? Dan apa pengertian agama?.
Pengertian Filsafat
"Filsafat"
itu berasal dari bahasa Yunani, philosophia:
philein artinya cinta, mencintai, atau philos
artinya pecinta, sedangkan sophia
artinya kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya "cinta akan
kebijaksanaan". Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar
atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau
kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang
sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.
Dari
arti di atas, kita kemudian dapat mengerti filsafat secara umum. Filsafat
adalah suatu ilmu, meskipun bukan disini bukanlah ilmu yang biasa, yang
berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.
Bolehlah filsafat disebut sebagai: suatu usaha untuk berpikir yang radikal dan
menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Hal
yang membawa usahanya itu kepada suatu kesimpulan universal dari kenyataan
partikular atau khusus, dari hal yang tersederhana sampai yang terkompleks.
Filsafat, "Ilmu tentang hakikat". Di sinilah kita memahami perbedaan
mendasar antara "filsafat" dan "ilmu (spesial)" atau
"sains". Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami,
dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan
"bagaimana" dan "apa sebabnya". Filsafat mencakup
pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran, dan hubungan logis di antara
ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep) yang tidak dapat dipecahkan dengan
ilmu empiris. Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami secara radikal hakikat yang ada.
Pengertian Agama
Kata
agama dalam Kitab suci Al-Qur'an dan hadits Nabi mempunyai makna antara lain:
pahala dan balasan, ketaatan dan penghambaan, kekuasaan, syariat dan hukum,
umat, kepasrahan dan penyerahan mutlak, aqidah, cinta, akhlak yang baik,
kemuliaan, cahaya, kehidupan hakiki, amar ma'ruf nahi munkar, amanat dan
menepati janji, menuntut ilmu dan beramal dengannya, dan puncak kesempurnaan
akal.
Agama
ialah suatu sistem credo (tata keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma
yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam
lainnya sesuai tata ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut sumbernya agama
dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Agama samawi (agama wahyu
atau langit)
2.
Agama budaya (agama bumi)
Contoh
dari agama samawi salah satumya adalah islam. Agama islam adalah wahyu dari
Allah yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata
aturan yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan
nya dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan
Allah serta keselamatan dunia dan akhirat. Karena sejatinya agama Islam
bersumber dari kitab suci yaitu bersuumber dari wahyu Allah swt untuk umat
manusia di atas planet bumi berupa Al quran sebagai penyempurna wahyu-wahyu
Allah sebelumnya.
Setelah
kita mengetahui pengertian filsafat dan agama, maka kita akan beralih pada Hubungan Filsafat dengan Agama. Sebenarnya
kita sudah bisa mendapatkan gamabarn sedikit mengenai hubungan filsafat dan
agama. Namun, disini kita akan mengetahui lebih jelas apa hubungan antara
Filsafat dengan agama.
Hubungan Filsafat
dan Agama
Menurut
Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang
dihadapi manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama
merupakan pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat
raya, karena ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi
suatu lembaga yang bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik dan
merenungkannya sebagai suatu tuntutan zaman. Menusia menjadi penganutnya yang
setia terhadap agama karena menurut keyakinannya agama telah memberikan sesuatu
yang sangat berharga bagi hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan
pengalaman maupun oleh akal sepert halnya menguji kebenaran sains dan filsafat
karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Agama
merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan
pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid merupakan landasan utama yang
perlu diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan
di dunia dan menjadi bekal di akhirat nanti. Misalnya dalam melaksanakan proses
pendidikan dan pembelajaran
bagi anak didik, dimana landasan tauhid dan spritual keagamaan ini menyangkut
dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu
pendidikan dan pembelajaran yang harus dilakukan harus mengacu pada pembentukan
kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah dan spritual kegamaan
yaitu menurut ajaran agama islam.
Pandangan filsafat menurut agama islam tertung
semuanya pada Al-qur’an yang
dijadikan seabagai pegangan dan pedoman
hidup bagi orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya. Baik
hidup, mati kapanpun, dan dimanapun ia berada
adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Filsafat
merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh
sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar
yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting
dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang menciptakan semua yang ada
dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia, adanya kebajikan,
sifat buruk dan baik dan lain sebagainya, juga diselidiki oleh filsafat karena itu
meurpakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan pada
wahtu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan
pada pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang
yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama agama islam adanya
aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimnaa aturah Allah adalah wajib, sunat,
haram, makhru dan mubah. Jadi agama dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berhubungan
dan saling berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan yang
harus dipatuhi sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus dipatuhi
dan semua atuaran baik agama maupun pendidikan
dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Dimana
dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya : setiap orang
diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan
usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga
negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga
negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat
dijadikan perinsip dan keyakinan.
Jika kita sudah mengenal
hubungan filsafat dan agama, maka kita sudah mendapatkan gamabaran dari sebuah
gabungan kedua kata tersebut menjadi FILSAFAT AGAMA. apa itu filsafat agama?
Dan bagaimana korelasinya dengan kegamaan?
Padahal
kita tahu agama adalah bagian yang amat penting pada kehidupan seseorang. Pada
sebagian orang, memandang agama adalah kehidupannya yang tidak
terpisahkan. Sebagian besar kekayaan budaya di seluruh dunia ini memiliki
akar pada tiap-tiap agama. Dalam istilah
sederhana, agama hanyalah cara hidup, filsafat agama adalah tentang belajar
hidup.
Filsafat agama termasuk studi
filosofis mengenai doktrin-doktrin keagamaan, Kitab Suci keagamaan, cerita
agama, keyakinan agama dan praktek, sejarah agama, dan argumen agama, dsb yang
menentukan dan mempengaruhi pola hidup. Studi
filosofis dilakukan secara beralasan dan disiplin di mana setiap aspek agama
diuji untuk kebenarannya. Filsafat
agama adalah penggunaan akal pada pencarian kebenaran untuk
memahami justifikasi iman kepada Tuhan dan agama.
Filsafat Agama dan Filsafat Keagamaan (Teologi)
Filsafat agama pada
dasarnya studi metafisik yang dilakukan untuk memahami konsep Ketuhanan. Hal ini
termasuk mempelajari dan menganalisa berbagai argumen bahwa orang telah
menawarkan suatu kepercayaan untuk membenarkan dan percaya kepada Tuhan. Banyak
orang bingung mengenai definisi filsafat agama dengan filsafat keagamaan
atau teologi. Teologi defensif di alam dan berkomitmen untuk
mempertahankan keyakinan agama tertentu, memiliki keyakinan pada setiap aspek
agama tersebut. Padahal, filsafat
agama adalah penyelidikan ilmiah
mengenai agama. Sebagai contoh, teologi menganggap Kitab Suci agama sebagai
aturan tertinggi dan berwibawa tetapi dalam filsafat agama, Kitab Suci adalah
sebuah obyek studi dan penelitian dan memiliki tujuan utama untuk
mengamati klaim agama dan untuk membangun penjelasan yang rasional, jika ada.
Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang masuk pada wilayah
filasafat agama.
- Tuhan: mitos atau realitas?
- Argumen pada gender Tuhan: Tuhan seperti apa?
- Apakah Tuhan sama seperti manusia?
- Siapa yang menciptakan dunia ini?
- Apakah keyakinan agama masuk akal?
- Apakah tujuan dari agama-agama dunia?
- Apakah bahasa agama dan pengalaman agama?
- Berapakah nilai dari keyakinan agama, iman dan prakteknya?
- Mengapa memuji Tuhan?
- Seberapa besar Tuhan?
- Apakah keJahatan bagian dari Tuhan?
- Mengapa ada kejahatan?
- Di mana Tuhan ketika aku menderita?
- Tuhan dapat mengampuni segala sesuatu?
- Apakah tuhan ada didalam hati anda?
- Perspektif tentang filsafat agama
Filsafat agama dapat dipelajari dari perspektif
yang berbeda oleh orang yang berbeda. Sebagai contoh, filsafat atheis tentang
agama berbeda dari atheis filsafat. atheis tidak percaya pada Tuhan, mereka
tidak percaya bahwa agama diciptakan oleh Tuhan. Mereka belajar agama sebagai
fenomena yang dibuat oleh manusia. Mereka cenderung lebih berfokus pada agama
sebagai sistem kepercayaan buatan manusia dan mempelajari etika,
prinsip-prinsip, moral, dan identitas agama tertentu dan orang-orang yang
mengikutinya. Mereka sering mengabaikan peran agama, lalu agama yang seperti
apa? Dan bagaimana agama masuk akal, dan pertanyaan lainnya. Tapi, seorang
atheis tidak menghakimi, tidak memihak, dan yang peduli tentang filsafat dan agama dapat
saja belajar filsafat agama dengan baik.
Atheis cenderung untuk mempelajari agama
seperti itu. Pada kenyataannya, perspektif atheis pada agama tidak dapat
diciptakan sebagai filsafat keagamaan, seperti yang disebutkan sebelumnya,
filsafat keagamaan mengagungkan agama tertentu. Menurut atheisme, Tuhan ada dan
karena itu dunia diciptakan oleh Tuhan dan setiap manusia lahir untuk satu
tujuan. Cenderung untuk membatasi kebebasan manusia tetapi pada saat yang sama
pula menegaskan nilai-nilai kita. Atheis tidak setuju dengan perspektif Atheis.
karena jika manusia telah diciptakan dari debu dan akan kembali ke
tanah. Mencoba untuk mengetahui hubungan antara agama dan alasannya adalah
Inti dari filsafat agama.
DAFTAR
PUSTAKA
Zulhikam
El Said. Filsafat Agama dan Filsafat Keagamaan –
Teologi. January 30, 2012. http://jaringankomputer.org/filsafat-agama-dan-filsafatkeagamaan-teologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar