Minggu, 04 Desember 2016

Hubungan Filsafat Dengan Agama



Filsafat dengan Agama

Apa hubungan antara filsafat dengan agama? Sebelum mengetahui hubungan  antara filsafat dengan agama, kita harus mengetahui pengertian filsafat dan agama itu sendiri. Apa pengertian filsafat? Dan apa pengertian agama?.
Pengertian Filsafat
"Filsafat" itu berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya cinta, mencintai, atau philos artinya pecinta, sedangkan sophia artinya kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya "cinta akan kebijaksanaan". Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.
Dari arti di atas, kita kemudian dapat mengerti filsafat secara umum. Filsafat adalah suatu ilmu, meskipun bukan disini bukanlah ilmu yang biasa, yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Bolehlah filsafat disebut sebagai: suatu usaha untuk berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Hal yang membawa usahanya itu kepada suatu kesimpulan universal dari kenyataan partikular atau khusus, dari hal yang tersederhana sampai yang terkompleks. Filsafat, "Ilmu tentang hakikat". Di sinilah kita memahami perbedaan mendasar antara "filsafat" dan "ilmu (spesial)" atau "sains". Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan "bagaimana" dan "apa sebabnya". Filsafat mencakup pertanyaan-pertanyaan mengenai makna, kebenaran, dan hubungan logis di antara ide-ide dasar (keyakinan, asumsi dan konsep) yang tidak dapat dipecahkan dengan ilmu empiris. Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal hakikat yang ada.
Pengertian Agama
Kata agama dalam Kitab suci Al-Qur'an dan hadits Nabi mempunyai makna antara lain: pahala dan balasan, ketaatan dan penghambaan, kekuasaan, syariat dan hukum, umat, kepasrahan dan penyerahan mutlak, aqidah, cinta, akhlak yang baik, kemuliaan, cahaya, kehidupan hakiki, amar ma'ruf nahi munkar, amanat dan menepati janji, menuntut ilmu dan beramal dengannya, dan puncak kesempurnaan akal.
Agama ialah suatu sistem credo (tata keyakinan), ritus (peribadatan) dan sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan alam lainnya sesuai tata ketentuan yang telah ditetapkan. Menurut sumbernya agama dibagi menjadi 2 yaitu:
1.    Agama samawi (agama wahyu atau langit)
2.    Agama budaya (agama bumi)
Contoh dari agama samawi salah satumya adalah islam. Agama islam adalah wahyu dari Allah yang diturunkan pada rosul-Nya sebagai suatu sistem keyakinan dan tata aturan yang mengatur segala pri kehidupan dan kehidupan manusia dalam hubungan nya dengan Tuhan, sesama makhluk maupun alam yang bertujuan mencari keridhoan Allah serta keselamatan dunia dan akhirat. Karena sejatinya agama Islam bersumber dari kitab suci yaitu bersuumber dari wahyu Allah swt untuk umat manusia di atas planet bumi berupa Al quran sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah sebelumnya.
Setelah kita mengetahui pengertian filsafat dan agama, maka kita akan beralih pada Hubungan Filsafat dengan Agama. Sebenarnya kita sudah bisa mendapatkan gamabarn sedikit mengenai hubungan filsafat dan agama. Namun, disini kita akan mengetahui lebih jelas apa hubungan antara Filsafat dengan agama.
Hubungan Filsafat dan Agama
Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan kekhawatiran yang dihadapi manusia, sekurang-kurangnya meringankan manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga yang bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik dan merenungkannya sebagai suatu tuntutan zaman. Menusia menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena menurut keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh akal sepert halnya menguji kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaanya itulah makanya agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di akhirat nanti. Misalnya dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak didik, dimana landasan tauhid dan spritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu pendidikan dan pembelajaran yang harus dilakukan harus mengacu pada pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah dan spritual kegamaan yaitu menurut ajaran agama islam.
 Pandangan filsafat menurut agama islam tertung semuanya pada Al-qur’an yang dijadikan seabagai pegangan dan pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya.  Baik hidup, mati kapanpun, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha kuasa yaitu Allah SWT.
Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya terhadap seluruh sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia. Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan yang menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua kehidupan manusia, adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain sebagainya, juga diselidiki oleh filsafat karena itu meurpakan atau mungkin ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan pada wahtu atau firman-firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada pikiran belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang yang berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama agama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimnaa aturah Allah adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah. Jadi agama dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berhubungan dan saling berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan yang harus dipatuhi sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus dipatuhi dan semua atuaran baik agama maupun pendidikan dijalankan dan diterapkan oleh manusia.
Dimana dapat dikatakan hubungan filsafat dengan agama diantaranya : setiap orang diharapkan merenung dalam hikmah untuk menjadi proses pendidikan dan usaha-usaha pendidkan suatu bangsa guna mempersiapkan generasi muda dan warga negara agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan menjadi warga negara sadar dan insaf tentang hidup serta mempunyai tauladan yang dapat dijadikan perinsip dan keyakinan.
Jika kita sudah mengenal hubungan filsafat dan agama, maka kita sudah mendapatkan gamabaran dari sebuah gabungan kedua kata tersebut menjadi FILSAFAT AGAMA. apa itu filsafat agama? Dan bagaimana korelasinya dengan kegamaan?
Padahal kita tahu agama adalah bagian yang amat penting pada kehidupan seseorang. Pada sebagian orang, memandang  agama  adalah kehidupannya yang tidak terpisahkan. Sebagian besar kekayaan budaya  di seluruh dunia ini memiliki akar pada tiap-tiap agama. Dalam istilah sederhana, agama hanyalah cara hidup, filsafat agama adalah tentang belajar hidup.

Filsafat agama termasuk studi filosofis mengenai doktrin-doktrin keagamaan, Kitab Suci keagamaan, cerita agama, keyakinan agama dan praktek, sejarah agama, dan argumen agama, dsb yang menentukan dan mempengaruhi pola hidup.  Studi filosofis dilakukan secara beralasan dan disiplin di mana setiap aspek agama diuji untuk kebenarannya. Filsafat agama adalah  penggunaan akal pada pencarian kebenaran untuk memahami justifikasi  iman kepada Tuhan dan agama.

Filsafat Agama dan Filsafat Keagamaan (Teologi)




Filsafat agama pada dasarnya studi metafisik yang dilakukan untuk memahami konsep Ketuhanan. Hal ini termasuk mempelajari dan menganalisa berbagai argumen bahwa orang telah menawarkan suatu kepercayaan untuk membenarkan dan percaya kepada Tuhan. Banyak orang bingung mengenai definisi filsafat agama dengan filsafat keagamaan  atau teologi. Teologi defensif di alam dan berkomitmen untuk mempertahankan keyakinan agama tertentu, memiliki keyakinan pada setiap aspek agama tersebut. Padahal, filsafat agama adalah penyelidikan ilmiah mengenai agama. Sebagai contoh, teologi menganggap Kitab Suci agama sebagai aturan tertinggi dan berwibawa tetapi dalam filsafat agama, Kitab Suci adalah sebuah obyek studi dan penelitian dan memiliki tujuan utama  untuk mengamati klaim agama dan untuk membangun penjelasan yang rasional, jika ada.
Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang masuk pada wilayah filasafat agama.
  • Tuhan: mitos atau realitas?
  • Argumen pada gender Tuhan: Tuhan seperti apa?
  • Apakah  Tuhan sama seperti manusia?
  • Siapa yang menciptakan dunia ini?
  • Apakah keyakinan agama masuk akal?
  • Apakah tujuan dari agama-agama dunia?
  • Apakah bahasa agama dan pengalaman agama?
  • Berapakah nilai dari keyakinan agama, iman dan prakteknya?
  • Mengapa memuji Tuhan?
  • Seberapa besar Tuhan?
  • Apakah keJahatan bagian dari Tuhan?
  • Mengapa ada kejahatan?
  • Di mana Tuhan ketika aku menderita?
  • Tuhan dapat mengampuni segala sesuatu?
  • Apakah tuhan ada didalam hati anda?
  • Perspektif tentang filsafat agama
Filsafat agama dapat dipelajari dari perspektif yang berbeda oleh orang yang berbeda. Sebagai contoh, filsafat atheis tentang agama berbeda dari atheis filsafat. atheis tidak percaya pada Tuhan, mereka tidak percaya bahwa agama diciptakan oleh Tuhan. Mereka belajar agama sebagai fenomena yang dibuat oleh manusia. Mereka cenderung lebih berfokus pada agama sebagai sistem kepercayaan buatan manusia dan mempelajari etika, prinsip-prinsip, moral, dan identitas agama tertentu dan orang-orang yang mengikutinya. Mereka sering mengabaikan peran agama, lalu agama yang seperti apa? Dan bagaimana agama masuk akal, dan pertanyaan lainnya. Tapi, seorang atheis tidak menghakimi, tidak memihak, dan yang peduli tentang filsafat dan agama dapat saja belajar filsafat agama dengan baik.
Atheis cenderung untuk mempelajari agama seperti itu. Pada kenyataannya, perspektif atheis pada agama tidak dapat diciptakan sebagai filsafat keagamaan, seperti yang disebutkan sebelumnya, filsafat keagamaan mengagungkan agama tertentu. Menurut atheisme, Tuhan ada dan karena itu dunia diciptakan oleh Tuhan dan setiap manusia lahir untuk satu tujuan. Cenderung untuk membatasi kebebasan manusia tetapi pada saat yang sama pula menegaskan nilai-nilai kita. Atheis tidak setuju dengan perspektif Atheis. karena jika manusia telah diciptakan dari debu dan akan kembali ke tanah. Mencoba untuk mengetahui hubungan antara agama dan alasannya adalah Inti dari filsafat agama.
DAFTAR PUSTAKA

Zulhikam El Said. Filsafat Agama dan Filsafat Keagamaan – Teologi. January 30, 2012. http://jaringankomputer.org/filsafat-agama-dan-filsafatkeagamaan-teologi/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar