PERAN STATISKA DALAM BERFIKIR ILMIAH
Statistika
mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Konsep statistika sering
dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi
tertentu. Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang
bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang
bersangkutan. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian
dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada dasarnya didasarkan pada asas
yang sangat sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi
tingkat ketelitian tersebut dan sebaliknya
Menurut
Anas Sudiono dalam bakhtiar, 2010, 198, secara etimologi kata statistik berasal
dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan state
(bahasa Inggris) yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan negara. Pada
mulanya kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik
yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif),
yang mempunyai arti penting dan kegunaan bagi suatu negara. Namun pada
perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi dengan kumpulan
bahan keterangan yang berwujud angka data kuantitatif saja.Sedangkan menurut
(Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisiannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang
dilakukan.
Jadi
statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil
suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat mengambil suatu keputusan dalam
kegiatan ilmiah diperlukan data-data, metode penelitian serta penganalisaan
harus akurat. Statistika diterapkan secara luas dan hampir semua pengambilan
keputusan dalam bidang manajemen. Peranan statiska diterapkan dalam
penelitian pasar, produksi, kebijaksanaan penanaman modal, kontrol kualitas,
seleksi pegawai, kerangka percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing,
pemilihan resiko dalam pemberian kredit dan lain sebagainya.
Peranan
Statistika dalam tahap-tahap metode keilmuan: Alat untuk menghitung besarnya
anggota sampel yang akan diambil dari populas.Alat untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen..Teknik untuk menyajikan data-data, sehingga data lebih
komunikatif.Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang
diajukan.
Adapun
hubungan statiska antara Sarana berfikir Ilmiah Bahasa, Matematika dan
Statistika, yaitu sebagaimana yang kita bahas sebelumnya, agar dapat melakukan
kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana bahasa, matematika dan
statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam kegiatan
berpikir ilmiah, dimana bahasa menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan jalan
pikiran tersebut kepada orang lain. Dan ditinjau dari pola berpikirnya, maka
ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif.
Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan
statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Penalaran
induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan yang memiliki ruang lingkup
yang khas dan terbatas untuk menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum. Sedangkan deduktif, merupakan cara berpikir
dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus, dengan memakai pola berpikir silogismus.
Sumber, Burhanudin, Afid. 2013. Sarana Berfikir Ilmiah
Dalam Filsafat. Diperoleh dari https://afidburhanuddin.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar