Perbedaan
Filsafat Pra-Sorotes dengan Kaum Sofis
Ada
perbedaan antara Filsafat Pra-Socrotes dan filsafat sesudahnya. Perbedaan ini
terletak pada.
a. Pusat
perhatian filsafat masa Socrotes adalah manusia, peradaban, dan kebiasaan
manusia. Sofisme menaruh perhatian pada mikrokosmos, bukan makrokosmos. Manusia
mencapai kesadaran diri. Seperti kata Sophocles “ada banyak mujizat di dunia,
tapi tak ada mujizat yang lebih besar daripada manusia”
b. Sofisme
dan filsafat Yunani juga sebelumnya berbeda dalam hal metode. Filsafat Yunani
masa Pra-Socrotes memiliki metode deduktif, sedangkan kaum sofisme menggunakan
menggunakan metode emprico-induktif
Pada masa Pra-Socrotes, filsuf menetapkan prinsip
umum, kemudian menjelaskan fenomena-fenomena khusus berdasarkan prinsip tersebut.
Sebaliknya kaum sofis adalah ensiklopedis karena mereka menghimpun banyak
observasi dan fakta, lalu menarik kesimpulan-kesimpulan, baik teoritis maupun
praktis. Kesimoulan-kesimpulan itu sangat banyak dan berbeda sehingga orang
bisa jadi bingung. Atau setelah banyak tahu tentang berbagai Negara dan
kebudayaan, mereka membuat teori tentang asal-usul perbedaan atau asal-usul
bahasa.
Perbedaan lainnya juga terletak pada tujuan. Filsafat
Pra-Socrotes ingin mencari kebenaran objektif tentang dunia. Sedangkan kaum
sofis mencari kebenran praktis, bukan kebenran spekulatif. Tujuan utama filsafat Pra-Socrotes adalah
menemukan kebenaran, sedangkan kaum sofis justru pada mengajar. Itulah sebbanya
kaum sofis mempunyai masa murid. Mereka memberikan kursus-kursus, dan latihan.
Mereka adalah professor yang mengembara kota ke kota, mengumpulakn pengetahuan
lalu mengajarkan pada orang lain, seperti halnya pada tatabahasa, interpersi
penyair, filsafat mitologi dan agama dl.
Kaum sofis sangat menonjol dalam hal berfidato, yang
merupakan faktor sangat penting dalam kehidupan politik di Yunani pada masa
itu. Di Negara Yunani adag bisa berkecimpung dalam politik, maka orang harus
pintar dalam hal berpidato. Dari sinilah asal mula citra negatif terhadap kaum
sofis, seseorang politikus yang pandai berpidato, biasanya menyerang
kebijakan-kebijakan yang ada demi kepentingan karir politiknya. Maka orang
menyamakan kaum sofis sebagai pembohong.
Kaum sofis sangat ahli dalam bidang estetika. Di
Yunani untuk menjadi kaya, maka jalan yang paling aman adalah dipengadilan.
Orang harus memiliki kemahiran untuk membuat yang salah menjadi benar. Ini
sangat berbeda dengan para filsuf sebelumnya yang ingin mencari kebenaran.
Tidak heran jika di mata filsuf seperti Socrotes dan Plato, kaum sofis
dipandang atau dinilai sangat negative. Mereka disamakan dengan pendobrak
kemampuan. Mereka mengajar anak-anak muda untuk tidak patuh secara membabi buta
pada peraturan. Dan yang lebih menambah citra negative adalah bahwa meraka
meminta bayaran. Itulah yang perbedaan filsafat pada masa Pra-sokrotes dan kaum
Sofis pada masa Sokrotes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar