“
Cara Membentuk Karakter Anak Menjadi
Baik”
Anak
merupakan anugrah terindah yang diberikan Tuhan bagi setiap orang tua, anak
juga merupakan tumpuan dan harapan orang tua di masa yang akan datang, tentu
saja proses pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi orang yang baik dan
berhasil merupakan cita- cita dan pencapian yang luar biasa bagi setiap orang
tua. Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan anak agar menjadi orang yang baik
dan berhasil itu tentu bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu, orang tua
harus mampu memberikan pendidikan yang baik bagi anak dimasa pertumbuhan dan
perkembangannya.
Pendidikan merupakan satu-satunya
jalan untuk memanusiakan manusia. Dalam hal ini pendidikan di pandang mampu
untuk membentuk manusia seutuhnya yang menyadari keberadaraan dirinya,
lingkungannya dan juga Tuhannya. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar
untuk mengembangkan keperibadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkarakter. Hal
ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada
pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melalui
sebuah pendidikan diharapkan terjadi perubahan yang dapat menumbuh kembangkan
karakter positif, serta dapat mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik.
Jadi jelaslah, bahwa pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuh kembangkan
pendidikan yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter, dengan
pendidikan karakter diharapkan akan terbentuk perilaku anak atau peserta didik
yang terpuji yang sejalan dengan nilai-nilai dan tradisi yang luhur. Pendidikan
karakter yang utuh dan menyeluruh tidak hanya membentuk anak menjadi pribadi
yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku bagi
perubahan dalam hidupnya sendiri, yang akhirnya akan membuat perubahan lebih
baik, adil, bertanggung jawab dan manusiawi. Jelaslah bahwa pendidikan yang
baik bagi anak dimasa pertumbuhan dan perkembangannya adalah pendidikan
karakter.
Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada anak yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, maupun lingkungan. Pendidikan
karakter bukan sekedar pendidikan moral dan nilai. Pendidikan karakter
mempunyai makna lebih tinggi dibanding pendidikan moral, karena bukan sekedar
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu pendidikan
karakter menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga anak atau peserta
didik menjadi paham tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan nilai
yang baik dan biasa melakukannya. Jadi
pendidikan karakter terkait erat dengan kebiasaan yang terus menerus
dipraktikan atau dilakukan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa karakter adalah
tabiat ataupun kebiasaan yang mengarahkan tindakan atau perilaku seorang
individu. Artinya, karakter bukanlah
sesuatu yang melekat secara alami di dalam diri seseorang, namun sesuatu yang
dibentuk dan dibangun oleh individu sendiri. Oleh sebab itu, seiring dengan
tumbuh dan berkembangnya seorang individu, karakternya juga akan semakin
terbentuk.
Karakter anak biasanya terbentuk pada
rentang usia 5-11 tahun, pada masa ini perkembangan karakter tubuh, mental
dan spiritual anak mulai terbentuk. Dan sifat dasar anak akan terbentuk dari hasil pembelajran
dari perilaku orang tua sebagai orang yang tedekat denganya, maupun dari
lingkungan sekitarnya. anak menjadi sangat perasa dan peka mempelajari dan
belajar sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakannya yang semua itu bermula
dari lingkungannya. Dengan demikian
menciptakan lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif
pula bagi anak.
Pembentukan
karakter adalah sebuah perjalanan yang panjang dalam mendidik anak, Membentuk karakter tidak bisa
dilakukan dalam sekejap dengan memberikan nasihat, perintah, atau instruksi,
namun lebih dari hal tersebut. Pembentukan karakter memerlukan teladan,
kesabaran, pembiasaan, dan pengulangan. Dengan demikian, proses pendidikan
karakter merupakan proses pendidikan
yang dialami oleh anak sebagai bentuk
pengalaman, pembentukan kepribadian melalui nilai-nilai kehidupan, agama, dan moral.
Menurut Ratna Megawangi, pendiri Indonesia Heritage Foundation, ada tiga
tahap pembentukan karakter, yakni:
1.
MORAL KNOWING: Memahamkan dengan baik pada anak
tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku
baik. Dan apa manfaat berperilaku baik.
2.
MORAL FEELING: Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak
yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter
adalah dengan cara menumbuhkannya.
3.
MORAL ACTION: Bagaimana membuat pengetahuan
moral menjadi tindakan nyata.Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap
sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior.
Dengan melalui tiga tahap tersebut,
proses pembentukan karakter akan menjadi lebih mengena dan anak akan berbuat
baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri. Seorang anak tentu saja memiliki karakter yang
berbeda, oleh karena itu untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik
dibutuhkanlah sebuah cara yang dapat dilakukan orang tua maupun seorang guru.
Cara yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya dapat berkarakter baik antara lain :
a)
Berikanlah
pendidikan yang baik bagi anak
Pendidikan yang utama untuk menjadikan pribadi
anak yang baik adalah pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah hal
utama yang perlu ditekankan pada seorang anak, seorang anak perlu tahu siapa
Tuhannya, bagaimana cara beribadah, dan bagaimana memohon ampuanan dan
bersyukur. Agar anak bisa mengerti dan memahami makna dari pendidikan keagamaan
maka orang tua harus bisa memberikan contoh yang bisa menginspirasi si anak
yang berhubungan dengan keagamaan tersebut. Seperti halnya memberikan buku-buku
cerita tentang sejarah keagamaan ataupun mengajak sang anak untuk ikut ke
tempat ibadah bersama. Semakin dini menanamkan hal ini pada seorang anak, maka
akan semakin kuat keyakinan akan Tuhan di dalam diri anak tersebut.
b)
Membiasakan anak bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Perlu diingat pilihan terhadap lingkungan
sangat menentukan pembentukan karakter anak. Dalam sebuah pepatah mengatakan
jika bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut harum dan wangi, dan jika
bergaul dengan penjual ikan akan ikut anyir dan amis. Demikianlah, lingkungan
baik dan tepat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula
sebaliknya.
c)
Memberikan figure yang baik
Anak merupakan sosok peniru yang baik,
oleh karena itu seorang anak memerlukan figur seorang tokoh yang dikagumi, yang
akan ditiru dalam tindakan sehari-harinya. Tentu saja pilihan utama biasanya
akan jatuh pada kedua orang tuanya. Dan
seorang anak akan lebih percaya pada apa yang dilihat dari pada apa yang
dikatakan orang tua. Oleh sebab itu orang tua harus mengajarkan sesuatu melalui
tindakan yang baik, dengan diberikan tindakan yang baik maka anak akan meniru
dan mengembangkannya menjadi suatu kebiasaan dan karakter di dalam
kesehariannya.
d)
Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung
jawab, dan semangat saling membantu.
Tujukan dalam keseharian orang tua
bagaimana melakukan nilai-nilai tersebut secara konsisten, libatkanlah anak
dalam melakukan kegitan sosial yang orang tua lakukan, maka dengan sendirinya anak pun akan tumbuh
dengan karakter positif dan kuat dalam diri mereka.
e)
Orang tua harus konsisten dalam mendidik
Orangtua mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pengembangan karakter anak. Hal itu mulai dari ucapan yang dikatakan,
tingkah laku dan juga pemikiran dalam pengelolaan rasa. Oleh karena itu,
apabila orangtua ingin membangun ataupun membentuk karakter positif pada anak,
maka harus dimulai dengan usaha yang konsisten.
Dalam mendidik anak terutama dalam hal
pembentukkan karakter, sebaiknya sikap orangtua juga mesti sesuai dengan aturan
yang sedang dijalankan. Usahakan jangan pernah ada tarik ulur dengan aturan
yang sudah tetapkan. Hal ini agar anak bisa mengerti dengan baik. Sikap tegas
dalam hal tersebut sangat dibutuhkan.
f)
Berilah kualitas input bagi anak
Seorang anak belum mempunyai fondasi yang
kuat dalam prinsip hidup, cara berpikir, dan tingkah laku. Artinya, semua hal
yang dilihat, didengar, dan dirasakan olehnya akan diserap oleh pikiran dan
dijadikan sebagai dasar atau prinsip dalam hidupnya. Oleh sebab itu tugas orang
tua untuk memilah dan menentukan input-input mana saja yang perlu
dimasukkan,dan mana yang perlu dihindarkan.
g)
Ajarilah anak bagaimana cara berterima
kasih, meminta tolong dan memohon maaf
Sejak kecil, seorang anak perlu diajarkan
dan dibiasakan melakukan hal tersebut dalam berhubungan dengan orang lain. Yang
pertama adalah harus belajar mengucapkan
“terima kasih” kepada siapa saja yang sudah memberikan sesuatu kepadanya, yang
kedua adalah harus belajar mengucapkan kata “tolong” apabila ingin
meminta bantuan kepada orang di sekitarnya, dan yang ketiga adalah belajar
mengucapkan kata “maaf” apabila memang bersalah.
Jika anak sudah terbiasa mengucapkannya
sejak kecil, perilakunya akan lebih menghargai orang lain. Karakter,
kepribadian, dan kualitas seorang anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan
input yang diterimanya dari orang tua. Bila orang tua kurang memberikan
bimbingan ini secara maksimal, maka peran ini akan diambil alih oleh
lingkungan, yang mana bisa memberikan berbagai macam input yang lebih banyak
negatifnya daripada positifnya.
Dengan adanya sebuah
cara dalam membentuk karakter anak yang baik, diharapkan kedepanya anak akan mampu bersikap tanggung
jawab, adil, toleransi, jujur, bijaksana, hormat, suka menolong dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua
hendaknya dapat memanfaatkan masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut untuk memberikan pendidikan karakter
yang sempurna bagi anak. Sehingga ia kelak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan
dalam kehidupannya. Karena dukungan dan
keterlibatan orang tua di dalam mendidik anaknya di rumah sangatlah
penting dalam membantu menumbuhkan karakter anak. Apabila seorang anak
mendapatkan pendidikan karakter yang baik dilingkungan keluarganya, maka anak
tersebut akan berkarakter baik selanjutnya. Banyak orang tua yang lebih
mementingkan kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Berdasarkan hal
tersebut terbukti bahwa pentingnya
pendidikan karakter, baik di rumah maupun di pendidikan formal.
Pada pendidikan formal
anak disekolah, guru merupakan orang
yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Dalam kegiatan proses pembelajaran, membentuk
siswa berkarakter dapat dimulai dari pembuatan perencanan pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Karakter yang akan dikembangkan dapat di tulis secara
eksplisit pada RPP. Dengan demikaian setiap kegiatan pembelajaran, guru perlu
menetapkan karakter yang akan dikembangkan sesuai dengan materi, metode dan
strategi pembelajaran. Misalnya ketika seorang guru ingin menguatkan karakter
kerjasama, disiplin waktu, keberanian dan percaya diri, maka guru perlu
memberikan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran sehari-hari. Guru perlu
menyadari bahwa guru harus memberikan banyak perhatian pada karakter yang ingin dikembangkan ketika proses
pembelajaran sedang berlangsung. Seperti yang kita ketahui bahwa belajar tidak
hanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan saja, namun jug dapat menerapkan ilmu
pengetahuan dalam bentuk karya yang menceprminkan keterampilan dan meningkatkan
sikap.
Dalam melatih atau
memebentuk karakter siswa seorang guru atau pendidik perlu melakukan pengulangan-pengulangan
sehingga terjadi internalisasi karakter, misalnya mengajak siswanya melakukan
shalat secara konsisten. Guru juga dapat mengembangkan karakter siswa dengan
membuat kondisi kelas yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar sehingga
karakter dapat terbangun melalui kegiatan pembelajaran. Guru memberikan
bimbingan, pemahaman, dan pengaruh sehingga siswa dapat menikmati proses
pembelajaran dengan senang hati.
Berdasarkan penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk karkter anak yang baik dibutukan
sebuah usaha yang maksimal, dan usaha tersebut dapat dilakukan dengan sebuah
cara yang optimal, dan cara tersebut dapat dilakukan oleh orang tua maupun
seorang guru di sekolah, namun cara orang tua dalam mendidik anak mungkin
berbeda dengan seorang guru di sekolah. Namun tujuan mereka tetap sama yaitu
untuk membentuk karakter anak menjadi baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar