Senin, 12 Desember 2016

Artikel PKN Cara Membentuk Karakter Anak Menjadi Baik



Cara Membentuk Karakter Anak Menjadi Baik

Anak merupakan anugrah terindah yang diberikan Tuhan bagi setiap orang tua, anak juga merupakan tumpuan dan harapan orang tua di masa yang akan datang, tentu saja proses pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi orang yang baik dan berhasil merupakan cita- cita dan pencapian yang luar biasa bagi setiap orang tua. Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan anak agar menjadi orang yang baik dan berhasil itu tentu bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu, orang tua harus mampu memberikan pendidikan yang baik bagi anak dimasa pertumbuhan dan perkembangannya.
            Pendidikan merupakan satu-satunya jalan untuk memanusiakan manusia. Dalam hal ini pendidikan di pandang mampu untuk membentuk manusia seutuhnya yang menyadari keberadaraan dirinya, lingkungannya dan juga Tuhannya. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan keperibadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang  berkualitas dan berkarakter. Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta  peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melalui sebuah pendidikan diharapkan terjadi perubahan yang dapat menumbuh kembangkan karakter positif, serta dapat mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik. Jadi jelaslah, bahwa pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuh kembangkan pendidikan yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter, dengan pendidikan karakter diharapkan akan terbentuk perilaku anak atau peserta didik yang terpuji yang sejalan dengan nilai-nilai dan tradisi yang luhur. Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak hanya membentuk anak menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang akhirnya akan membuat perubahan lebih baik, adil, bertanggung jawab dan manusiawi. Jelaslah bahwa pendidikan yang baik bagi anak dimasa pertumbuhan dan perkembangannya adalah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada anak  yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, maupun lingkungan. Pendidikan karakter bukan sekedar pendidikan moral dan nilai. Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dibanding pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga anak atau peserta didik menjadi paham tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan nilai yang baik dan  biasa melakukannya. Jadi pendidikan karakter terkait erat dengan kebiasaan yang terus menerus dipraktikan atau dilakukan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa karakter adalah tabiat ataupun kebiasaan yang mengarahkan tindakan atau perilaku seorang individu. Artinya,  karakter bukanlah sesuatu yang melekat secara alami di dalam diri seseorang, namun sesuatu yang dibentuk dan dibangun oleh individu sendiri. Oleh sebab itu, seiring dengan tumbuh dan berkembangnya seorang individu, karakternya juga akan semakin terbentuk.
            Karakter anak biasanya terbentuk pada rentang usia 5-11 tahun, pada masa ini perkembangan karakter tubuh, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Dan  sifat dasar anak akan terbentuk dari hasil pembelajran dari perilaku orang tua sebagai orang yang tedekat denganya, maupun dari lingkungan sekitarnya. anak menjadi sangat perasa dan peka mempelajari dan belajar sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakannya yang semua itu bermula dari lingkungannya. Dengan demikian  menciptakan lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif  pula bagi anak.
Pembentukan karakter adalah sebuah perjalanan yang panjang dalam mendidik anak, Membentuk karakter tidak bisa dilakukan dalam sekejap dengan memberikan nasihat, perintah, atau instruksi, namun lebih dari hal tersebut. Pembentukan karakter memerlukan teladan, kesabaran, pembiasaan, dan pengulangan. Dengan demikian, proses pendidikan karakter merupakan  proses pendidikan yang dialami oleh anak  sebagai bentuk pengalaman,  pembentukan kepribadian  melalui nilai-nilai kehidupan, agama, dan moral. Menurut Ratna Megawangi, pendiri Indonesia Heritage Foundation, ada tiga tahap  pembentukan karakter, yakni:
1.       MORAL KNOWING: Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik.
2.       MORAL FEELING:  Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.
3.       MORAL ACTION: Bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata.Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior.
Dengan melalui tiga tahap tersebut, proses pembentukan karakter akan menjadi lebih mengena dan anak akan berbuat baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri.  Seorang anak tentu saja memiliki karakter yang berbeda, oleh karena itu untuk membentuk karakter anak menjadi lebih baik dibutuhkanlah sebuah cara yang dapat dilakukan orang tua maupun seorang guru. Cara yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya dapat berkarakter baik  antara lain :
a)      Berikanlah  pendidikan yang baik bagi anak
Pendidikan yang utama untuk menjadikan pribadi anak yang baik adalah pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah hal utama yang perlu ditekankan pada seorang anak, seorang anak perlu tahu siapa Tuhannya, bagaimana cara beribadah, dan bagaimana memohon ampuanan dan bersyukur. Agar anak bisa mengerti dan memahami makna dari pendidikan keagamaan maka orang tua harus bisa memberikan contoh yang bisa menginspirasi si anak yang berhubungan dengan keagamaan tersebut. Seperti halnya memberikan buku-buku cerita tentang sejarah keagamaan ataupun mengajak sang anak untuk ikut ke tempat ibadah bersama. Semakin dini menanamkan hal ini pada seorang anak, maka akan semakin kuat keyakinan akan Tuhan di dalam diri anak tersebut.
b)      Membiasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Perlu diingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Dalam sebuah pepatah mengatakan jika bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut harum dan wangi, dan jika bergaul dengan penjual ikan akan ikut anyir dan amis. Demikianlah, lingkungan baik dan tepat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya.

 c)      Memberikan figure yang baik
Anak merupakan sosok peniru yang baik, oleh karena itu seorang anak memerlukan figur seorang tokoh yang dikagumi, yang akan ditiru dalam tindakan sehari-harinya. Tentu saja pilihan utama biasanya akan jatuh pada kedua orang tuanya.  Dan seorang anak akan lebih percaya pada apa yang dilihat dari pada apa yang dikatakan orang tua. Oleh sebab itu orang tua harus mengajarkan sesuatu melalui tindakan yang baik, dengan diberikan tindakan yang baik maka anak akan meniru dan mengembangkannya menjadi suatu kebiasaan dan karakter di dalam kesehariannya.
d)      Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu.
Tujukan dalam keseharian orang tua bagaimana melakukan nilai-nilai tersebut secara konsisten, libatkanlah anak dalam melakukan kegitan sosial yang orang tua lakukan,  maka dengan sendirinya anak pun akan tumbuh dengan karakter positif dan kuat dalam diri mereka.
e)      Orang tua harus  konsisten dalam mendidik
Orangtua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan karakter anak. Hal itu mulai dari ucapan yang dikatakan, tingkah laku dan juga pemikiran dalam pengelolaan rasa. Oleh karena itu, apabila orangtua ingin membangun ataupun membentuk karakter positif pada anak, maka harus dimulai dengan usaha yang konsisten.
Dalam mendidik anak terutama dalam hal pembentukkan karakter, sebaiknya sikap orangtua juga mesti sesuai dengan aturan yang sedang dijalankan. Usahakan jangan pernah ada tarik ulur dengan aturan yang sudah tetapkan. Hal ini agar anak bisa mengerti dengan baik. Sikap tegas dalam hal tersebut sangat dibutuhkan.
f)       Berilah kualitas input bagi anak
Seorang anak belum mempunyai fondasi yang kuat dalam prinsip hidup, cara berpikir, dan tingkah laku. Artinya, semua hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan olehnya akan diserap oleh pikiran dan dijadikan sebagai dasar atau prinsip dalam hidupnya. Oleh sebab itu tugas orang tua untuk memilah dan menentukan input-input mana saja yang perlu dimasukkan,dan mana yang perlu dihindarkan.
g)      Ajarilah anak bagaimana cara berterima kasih, meminta tolong dan memohon maaf
Sejak kecil, seorang anak perlu diajarkan dan dibiasakan melakukan hal tersebut dalam berhubungan dengan orang lain. Yang pertama adalah harus  belajar mengucapkan “terima kasih” kepada siapa saja yang sudah memberikan sesuatu kepadanya, yang kedua adalah harus  belajar  mengucapkan kata “tolong” apabila ingin meminta bantuan kepada orang di sekitarnya, dan yang ketiga adalah belajar mengucapkan kata “maaf” apabila memang bersalah.
Jika anak sudah terbiasa mengucapkannya sejak kecil, perilakunya akan lebih menghargai orang lain. Karakter, kepribadian, dan kualitas seorang anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan input yang diterimanya dari orang tua. Bila orang tua kurang memberikan bimbingan ini secara maksimal, maka peran ini akan diambil alih oleh lingkungan, yang mana bisa memberikan berbagai macam input yang lebih banyak negatifnya daripada positifnya.
Dengan adanya sebuah cara dalam membentuk karakter anak yang baik, diharapkan  kedepanya anak akan mampu bersikap tanggung jawab, adil, toleransi, jujur, bijaksana, hormat, suka menolong dan lain sebagainya.  Oleh karena itu, sebagai orang tua hendaknya dapat memanfaatkan masa pertumbuhan dan perkembangan  tersebut untuk memberikan pendidikan karakter yang sempurna bagi anak. Sehingga ia kelak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya. Karena dukungan dan  keterlibatan orang tua di dalam mendidik anaknya di rumah sangatlah penting dalam membantu menumbuhkan karakter anak. Apabila seorang anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dilingkungan keluarganya, maka anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya. Banyak orang tua yang lebih mementingkan kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Berdasarkan hal tersebut terbukti bahwa  pentingnya pendidikan karakter, baik di rumah maupun di pendidikan formal.
Pada pendidikan formal anak  disekolah, guru merupakan orang yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa.  Dalam kegiatan proses pembelajaran, membentuk siswa berkarakter dapat dimulai dari pembuatan perencanan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Karakter yang akan dikembangkan dapat di tulis secara eksplisit pada RPP. Dengan demikaian setiap kegiatan pembelajaran, guru perlu menetapkan karakter yang akan dikembangkan sesuai dengan materi, metode dan strategi pembelajaran. Misalnya ketika seorang guru ingin menguatkan karakter kerjasama, disiplin waktu, keberanian dan percaya diri, maka guru perlu memberikan kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran sehari-hari. Guru perlu menyadari bahwa guru harus memberikan banyak perhatian pada karakter  yang ingin dikembangkan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Seperti yang kita ketahui bahwa belajar tidak hanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan saja, namun jug dapat menerapkan ilmu pengetahuan dalam bentuk karya yang menceprminkan keterampilan dan meningkatkan sikap.
Dalam melatih atau memebentuk karakter siswa seorang guru atau pendidik perlu melakukan pengulangan-pengulangan sehingga terjadi internalisasi karakter, misalnya mengajak siswanya melakukan shalat secara konsisten. Guru juga dapat mengembangkan karakter siswa dengan membuat kondisi kelas yang menyenangkan bagi siswa untuk belajar sehingga karakter dapat terbangun melalui kegiatan pembelajaran. Guru memberikan bimbingan, pemahaman, dan pengaruh sehingga siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan senang hati.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk karkter anak yang baik dibutukan sebuah usaha yang maksimal, dan usaha tersebut dapat dilakukan dengan sebuah cara yang optimal, dan cara tersebut dapat dilakukan oleh orang tua maupun seorang guru di sekolah, namun cara orang tua dalam mendidik anak mungkin berbeda dengan seorang guru di sekolah. Namun tujuan mereka tetap sama yaitu untuk membentuk karakter anak menjadi baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar