Filsafat Barat Masa
Skolastik
Nama Skolastik menujuk besarnya peranan
sekolah-sekolah (termasuk universitas) dan biara-biara-biara dalam pengembangan
pemikiran-pemikiran filsafat. Masa Skolastik dimulai setelah filsafat mengalami
masa kemandegan kerena situasi politik yang tidak stabil. Abad VI dan VII
memang di tandai dengan kekacauan. Selain perpindahan bangsa-bangsa, kerajaan
Romawi mengalami keruntuhan akibat serbuan bangsa-bangsa barbar. Dengan
keruntuhan kekaisaran Romawi, peradabannya pun runtuh.
Baru sejak pemerintaha Karel Agunng (742-814),
kedaan mulai pulih. Kegiatan intelektual mulai bersemui kembali. Ilmu
pengetahuan, kesenian dan filsafat pun mendapat angina baru. Poeran utama pada
mulanya dimainkan oleh biara-biara tua di Galia selatan, tempat pengusian
ketika terjadi perpindahan bangsa-bangsa.
Masa Skolastik mencapi puncak kejayaannya pada abad
XIII. Di masa ini filsafat masih berkaitan dengan teologi, tetapi sudah
menemukan tingkat kemandirian tertentu. Hal ini disebabkan oleh dibukanya
Universitas-Universitas baru, berkembangnya ordo-ordo biara. Disebarluaskannya
karya-karya filsafat Yunani.
Adapun tokoh-tokoh terpenting pada masa Solastik
adalah Botihius (480-524) yang menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Raja
Theodorik Agung di Italia, dia kemudian dimasukan kedalam penjara karena
dituduh melakukan komplotan. Dalam penjara ia menulis buku De
Consulatione Philosophiae ( Tentang Penghiburan Filsafat ). Dan
menerjamhkan sejumalah karya Aristoteles. Johannes Scotus Eriugena mengajar di
sekolah istana yang didirikan Karel Agung. Dia menerjamhkan karya-karya
Psudo-Dionysios kedalam bahasa Latin.
Petrus Abelardus mempunyai jasa besar dalam bidang
logika dan etika. Dia ikut memberikan pendapat yang sangat berharga menyangkut
perdebatan di masa itu tentang Universilia
(konsep-konsep umum), antra kelompok penganut relisme dan nominalisme.
Abelardus mengambil jalan tengah di antara kedua pandangan ektrim tersebut.
Adapun tokoh-tokoh lainnya adalah Bonevartura yang
menjadi biarawan ordo Farnsiskan, seorang professor di Paris. Siger dari
Brabant adalah mahagaru di fakultas sastra di Paris. Abeltrus Agung adalah
biarawan Ordo Dominikin, dan menjadi mehaguru di sejumlah universitas Jeraman
dan Paris. Dan Thomas Aquinis di juluki sebagai pangeran Masa Skolastik ia
seorang biarawan ordo Dominikin, mengajar di Paris, Jerman Italia. Thomas
meninggalkan banyak karya filsafat dan teologi. Berbeda dengan Agustinus yang
dipengaruhi ajaran-ajaran Plato, Thomas lebih dipengaruhi oleh ajaran
Aristoteles. Thomas berpendirian bahwa filsafat harus mengabdi teologi. Waktu
itu dikenal ungkapan Philosophia est
Ancillia Theologiae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar