Jumat, 23 Desember 2016

Filsafat Barat Masa Skolastik



Filsafat Barat Masa Skolastik

Nama Skolastik menujuk besarnya peranan sekolah-sekolah (termasuk universitas) dan biara-biara-biara dalam pengembangan pemikiran-pemikiran filsafat. Masa Skolastik dimulai setelah filsafat mengalami masa kemandegan kerena situasi politik yang tidak stabil. Abad VI dan VII memang di tandai dengan kekacauan. Selain perpindahan bangsa-bangsa, kerajaan Romawi mengalami keruntuhan akibat serbuan bangsa-bangsa barbar. Dengan keruntuhan kekaisaran Romawi, peradabannya pun runtuh.
Baru sejak pemerintaha Karel Agunng (742-814), kedaan mulai pulih. Kegiatan intelektual mulai bersemui kembali. Ilmu pengetahuan, kesenian dan filsafat pun mendapat angina baru. Poeran utama pada mulanya dimainkan oleh biara-biara tua di Galia selatan, tempat pengusian ketika terjadi perpindahan bangsa-bangsa.
Masa Skolastik mencapi puncak kejayaannya pada abad XIII. Di masa ini filsafat masih berkaitan dengan teologi, tetapi sudah menemukan tingkat kemandirian tertentu. Hal ini disebabkan oleh dibukanya Universitas-Universitas baru, berkembangnya ordo-ordo biara. Disebarluaskannya karya-karya filsafat Yunani.
Adapun tokoh-tokoh terpenting pada masa Solastik adalah Botihius (480-524) yang menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Raja Theodorik Agung di Italia, dia kemudian dimasukan kedalam penjara karena dituduh melakukan komplotan. Dalam penjara ia menulis buku  De Consulatione Philosophiae ( Tentang Penghiburan Filsafat ). Dan menerjamhkan sejumalah karya Aristoteles. Johannes Scotus Eriugena mengajar di sekolah istana yang didirikan Karel Agung. Dia menerjamhkan karya-karya Psudo-Dionysios kedalam bahasa Latin.
Petrus Abelardus mempunyai jasa besar dalam bidang logika dan etika. Dia ikut memberikan pendapat yang sangat berharga menyangkut perdebatan di masa itu tentang Universilia (konsep-konsep umum), antra kelompok penganut relisme dan nominalisme. Abelardus mengambil jalan tengah di antara kedua pandangan ektrim tersebut.
Adapun tokoh-tokoh lainnya adalah Bonevartura yang menjadi biarawan ordo Farnsiskan, seorang professor di Paris. Siger dari Brabant adalah mahagaru di fakultas sastra di Paris. Abeltrus Agung adalah biarawan Ordo Dominikin, dan menjadi mehaguru di sejumlah universitas Jeraman dan Paris. Dan Thomas Aquinis di juluki sebagai pangeran Masa Skolastik ia seorang biarawan ordo Dominikin, mengajar di Paris, Jerman Italia. Thomas meninggalkan banyak karya filsafat dan teologi. Berbeda dengan Agustinus yang dipengaruhi ajaran-ajaran Plato, Thomas lebih dipengaruhi oleh ajaran Aristoteles. Thomas berpendirian bahwa filsafat harus mengabdi teologi. Waktu itu dikenal ungkapan Philosophia est Ancillia Theologiae.
Sumber, Massofa. 2011. Buku Pengantar Filsafat. Diperoleh dari  https://massofa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar