Sabtu, 10 Desember 2016

Kegunaan Pengetahuan Sain

Kegunaan Pengetahuan Sain

Apa guna sain? Pertanyaannya sama dengan apa guna pengetahuan ilmiah karena sain (ilmu) isinya teori (ilmiah). Secara umum, teori artinya pendapat yang beralasan. Alasan itu dapat berupa argumen logis, ini teori filsafat; berupa argumen perasaan atau keyakinan dan kadang-kadang empiris, ini teori dalam pengetahuan mistik; berupa argumen logis-empiris, ini teori sain.  Sekurang-kurangnya ada tiga kegunaan teori sain: sebagai alat membuat eksplanasi, sebagai alat peramal, dan sebagai alat pengontrol.
·         Teori Sebagai Alat Ekspalanasi
Berbagai sain yang ada sampai sekarang ini secara umum berfungsi sebagai alat untuk membuat eksplanasi kenyataan. Menurut T. Jacob (Manusia, Ilmu dan Teknologi, 1993: 7-8) sain merupakan suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dibandingkan dengan sistem lainnya dalam memahami masa lampau, sekarang, serta mengubah masa depan. Bagaimana contohnya?
 Akhir tahun 1997 di Indonesia terjadi gejolak moneter, yaitu nilai rupiah semakin murah dibandingkan dengan dolar (kurs rupiah terhadap dolar menurun). Gejala ini telah memberikan dampak yang cukup luas terhadap kehidupan di Indonesia. Gejalanya ialah harga semakin tinggi. Bagaimana menerangka gejala ini? 
Teori-teori ekonomi (mungkin juga politik) dapat menerangkan (mengeksplanasikan) gejala itu. Untuk mudahnya, teori ekonomi mengatakan karena banyaknya utang luar negeri jatuh tempo (harus dibayar), hutang itu harus dibayar dengan dolar, maka banyak sekali orang yang memerlukan dolar, karena banyak orang membeli dolar, maka harga dolar naik dalam rupiah. Nah, ini baru sebagian gejala itu yang dieksplanasikan. Sekalipun baru sebagian, namun gejala itu telah dapat dipahami ala kadarnya, sesuai dengan apa yang telah dieksplanasikan itu.
Ada orang tiga bersaudara, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka nakal, sering mabuk, membuat keonaran, sering bolos sekolah, tidak naik kelas, pindah-pindah sekolah. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibunya masing-masing kawin lagi dan pindah ke tempat barunya masing-masing. Biaya hidup tiga bersaudara itu bersama pembantu mereka, tidak kurang. Dapatkah Anda membuat eksplanasi mengapa anak-anak itu nakal?
Anda akan dapat menjelaskan (mengeksplanasikan) jika Anda menguasai teori yang mapu menjelaskan gejala (nakal) itu. Menurut teori Sain Pendidikan, anak-anak yang orang tuanya cerai (biasanya disebut broken home), pada umumnya akan berkembang menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena anakanak itu tidak mendapat pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua amat penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.
 Sebenarnya saya amat tertarik membicarakan topik ini; senang sekali rasanya menambahkan banyak contoh lain, tetapi kedua contoh itu agaknya mencukupi untuk menjelaskan kegunaan teori sebagai alat membuat eksplanasi.
·         Teori Sebagai Alat Peramal
Tatkala membuat eksplanasi, biasanya ilmuwan telah mengetahui juga faktor penyebab terjadinya gejala itu. Dengan “mengutak-atik” faktor penyebab itu, ilmuwan dapat membuat ramalan. Dalam bahasa kaum ilmuwan ramalan itu disebut prediksi, untuk membedakannya dari ramalan dukun.
Dalam contoh kurs dolar tadi, dengan mudah orang ahli meramal. Misalnya, karena bulan-bulan mendatang hutang luar negeri jatuh tempo semakin banyak, maka diprediksikan kurs rupiah terhadap dolar akan semakin lemah. Ramalah lain dapat pula dibuat, misalnya, harga barang dan jasapada bulan-bulan mendatang akan naik. Pada contoh dua tadidapat pula dibuat ramalan. Misalnya, pada musim paceklik ini banyak pasangan suami istri yang cerai, maka diramalkan kenakalan remaja akan meningkat. Ramalan lain: akan semakin banyak remaja putus sekolah, akan semakin banyak siswa yang tiak naik kelas. Tepat dan banyaknya ramalan yang dapat dibuat oleh ilmuwan akan ditentukan oleh kekuatan teori yang ia gunakan, kepandaian dan kecerdasan; dan ketersediaan data disekitar gejala itu.
·         Teori Sebagai Alat Pengontrol
Eksplanasi merupakan bahan untuk membuat ramalan dan kontrol. Ilmuwan, selain mampu membuat ramalan berdasarkan eksplanasi gejala, juga dapat membuat kontrol. Kita ambil lagi contoh tadi.
 Agar kurs rupiah menguat, perlu ditangguhkan pembayaran hutang yang jatuh tempo, jadi, pembayaran utang diundur. Apa yang dikontrol? Yang dikontrol ialah kurs rupiah terhadap dolar agartidak naik. Kontrolnya ialah kebutuhan terhadap dolar dikurangi dengan cara menangguhkan pembayaran hutang dalam dolar.  Agar kontrol lebih efektif sebaiknya kontrol tidak hanya satu macam. Dalam kasus ekonomi ini dapat kita tambah kontrol, umpamanya menangguhkan pembangunan proyek yang memerlukan bahan import. Kontrol sebenarnya merupakan tindakan-tindakan yang diduga dapat mencegah terjadinya gejala yang tidak diharapkan atau gejala yang memang diharapkan. 
Ayah dan ibu sudah cerai. Diprediksi: anak-anak mereka akan naik. Adakah upaya yang efektif agar anak-anak itu tidak nakal? Ada, upaya itulah yang disebut kontrol. Dalam kasus ini mungkin pamannya, bibinya, atau kakeknya, dapat mengganti fungsi ayah dan ibunya mereka. 
Perbedaan prediksi dan kontrol ialah prediksi bersifat pasif; tatkala ada kondisi tertentu, maka kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi ini, itu, begini atau begitu. Sedangkan kontrol bersifat aktif; terhadap sesuatu keadaan, kita membuat tindakan atau tindakan-tindakan agar terjadi ini, itu, begini atau begitu.
Sumber, Tafsir, Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Bosdakarya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar