Kegunaan Pengetahuan Sain
Apa
guna sain? Pertanyaannya sama dengan apa guna pengetahuan ilmiah karena sain
(ilmu) isinya teori (ilmiah). Secara umum, teori artinya pendapat yang
beralasan. Alasan itu dapat berupa argumen logis, ini teori filsafat; berupa
argumen perasaan atau keyakinan dan kadang-kadang empiris, ini teori dalam
pengetahuan mistik; berupa argumen logis-empiris, ini teori sain. Sekurang-kurangnya ada tiga kegunaan teori
sain: sebagai alat membuat eksplanasi, sebagai alat peramal, dan sebagai alat
pengontrol.
·
Teori Sebagai Alat Ekspalanasi
Berbagai
sain yang ada sampai sekarang ini secara umum berfungsi sebagai alat untuk
membuat eksplanasi kenyataan. Menurut T. Jacob (Manusia, Ilmu dan Teknologi,
1993: 7-8) sain merupakan suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan
dibandingkan dengan sistem lainnya dalam memahami masa lampau, sekarang, serta
mengubah masa depan. Bagaimana contohnya?
Akhir tahun 1997 di Indonesia terjadi gejolak
moneter, yaitu nilai rupiah semakin murah dibandingkan dengan dolar (kurs
rupiah terhadap dolar menurun). Gejala ini telah memberikan dampak yang cukup
luas terhadap kehidupan di Indonesia. Gejalanya ialah harga semakin tinggi.
Bagaimana menerangka gejala ini?
Teori-teori
ekonomi (mungkin juga politik) dapat menerangkan (mengeksplanasikan) gejala
itu. Untuk mudahnya, teori ekonomi mengatakan karena banyaknya utang luar
negeri jatuh tempo (harus dibayar), hutang itu harus dibayar dengan dolar, maka
banyak sekali orang yang memerlukan dolar, karena banyak orang membeli dolar,
maka harga dolar naik dalam rupiah. Nah, ini baru sebagian gejala itu yang
dieksplanasikan. Sekalipun baru sebagian, namun gejala itu telah dapat dipahami
ala kadarnya, sesuai dengan apa yang telah dieksplanasikan itu.
Ada
orang tiga bersaudara, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka nakal, sering
mabuk, membuat keonaran, sering bolos sekolah, tidak naik kelas, pindah-pindah
sekolah. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibunya
masing-masing kawin lagi dan pindah ke tempat barunya masing-masing. Biaya
hidup tiga bersaudara itu bersama pembantu mereka, tidak kurang. Dapatkah Anda
membuat eksplanasi mengapa anak-anak itu nakal?
Anda
akan dapat menjelaskan (mengeksplanasikan) jika Anda menguasai teori yang mapu
menjelaskan gejala (nakal) itu. Menurut teori Sain Pendidikan, anak-anak yang
orang tuanya cerai (biasanya disebut broken home), pada umumnya akan berkembang
menjadi anak nakal. Penyebabnya ialah karena anakanak itu tidak mendapat
pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua
orang tua amat penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.
Sebenarnya saya amat tertarik membicarakan
topik ini; senang sekali rasanya menambahkan banyak contoh lain, tetapi kedua
contoh itu agaknya mencukupi untuk menjelaskan kegunaan teori sebagai alat
membuat eksplanasi.
·
Teori Sebagai Alat Peramal
Tatkala
membuat eksplanasi, biasanya ilmuwan telah mengetahui juga faktor penyebab
terjadinya gejala itu. Dengan “mengutak-atik” faktor penyebab itu, ilmuwan
dapat membuat ramalan. Dalam bahasa kaum ilmuwan ramalan itu disebut prediksi,
untuk membedakannya dari ramalan dukun.
Dalam
contoh kurs dolar tadi, dengan mudah orang ahli meramal. Misalnya, karena
bulan-bulan mendatang hutang luar negeri jatuh tempo semakin banyak, maka
diprediksikan kurs rupiah terhadap dolar akan semakin lemah. Ramalah lain dapat
pula dibuat, misalnya, harga barang dan jasapada bulan-bulan mendatang akan
naik. Pada contoh dua tadidapat pula dibuat ramalan. Misalnya, pada musim paceklik
ini banyak pasangan suami istri yang cerai, maka diramalkan kenakalan remaja
akan meningkat. Ramalan lain: akan semakin banyak remaja putus sekolah, akan
semakin banyak siswa yang tiak naik kelas. Tepat dan banyaknya ramalan yang
dapat dibuat oleh ilmuwan akan ditentukan oleh kekuatan teori yang ia gunakan,
kepandaian dan kecerdasan; dan ketersediaan data disekitar gejala itu.
·
Teori Sebagai Alat Pengontrol
Eksplanasi
merupakan bahan untuk membuat ramalan dan kontrol. Ilmuwan, selain mampu
membuat ramalan berdasarkan eksplanasi gejala, juga dapat membuat kontrol. Kita
ambil lagi contoh tadi.
Agar kurs rupiah menguat, perlu ditangguhkan
pembayaran hutang yang jatuh tempo, jadi, pembayaran utang diundur. Apa yang
dikontrol? Yang dikontrol ialah kurs rupiah terhadap dolar agartidak naik.
Kontrolnya ialah kebutuhan terhadap dolar dikurangi dengan cara menangguhkan
pembayaran hutang dalam dolar. Agar
kontrol lebih efektif sebaiknya kontrol tidak hanya satu macam. Dalam kasus
ekonomi ini dapat kita tambah kontrol, umpamanya menangguhkan pembangunan
proyek yang memerlukan bahan import. Kontrol sebenarnya merupakan
tindakan-tindakan yang diduga dapat mencegah terjadinya gejala yang tidak
diharapkan atau gejala yang memang diharapkan.
Ayah
dan ibu sudah cerai. Diprediksi: anak-anak mereka akan naik. Adakah upaya yang
efektif agar anak-anak itu tidak nakal? Ada, upaya itulah yang disebut kontrol.
Dalam kasus ini mungkin pamannya, bibinya, atau kakeknya, dapat mengganti
fungsi ayah dan ibunya mereka.
Perbedaan prediksi
dan kontrol ialah prediksi bersifat pasif; tatkala ada kondisi tertentu, maka
kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi ini, itu, begini atau
begitu. Sedangkan kontrol bersifat aktif; terhadap sesuatu keadaan, kita
membuat tindakan atau tindakan-tindakan agar terjadi ini, itu, begini atau
begitu.
Sumber,
Tafsir,
Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu. Bandung :
PT Remaja Bosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar