Sabtu, 10 Desember 2016

HAKIKAT FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

HAKIKAT FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

1.      Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Filsafat dan Ilmu 
        Suatu peristiwa atau kejadian pada dasarnya tidak pernah lepas dari peristiwa  lain  yang  mendahuluinya.  Demikian juga  dengan  timbul  dan  berkembangnya   filsafat  dan  ilmu.  Menurut  Rinjin  (1997 : 9-10),  filsafat  dan ilmu timbul dan berkembang karena akal budi, thauma, dan aporia.
a.       Manusia merupakan makhluk berakal budi.
Dengan akal budinya, kemampuan  manusia  dalam  bersuara  bisa berkembang  menjadi  kemampuan  berbahasa  dan  berkomunikasi, sehingga  manusia  disebut  sebagai  homo  loquens dan  animal symbolicum. Dengan akal budinya, manusia dapat berpikir abstrakdan konseptual sehingga  dirinya  disebut  sebagai  homo  sapiens  (makhluk  pemikir) atau  kalau  menurut  Aristoteles  manusia  dipandang  sebagai  animal that reasonsyang ditandai dengan sifat selalu ingin tahu (all men by nature desire to know). Pada diri manusia melekat kehausan intelektual (intellectual curiosity), yang menjelma  dalam  wujud  aneka  ragam  pertanyaan.Bertanya adalah  berpikir  dan  berpikir  dimanifestasikan  dalam bentuk pertanyaan.
b.      Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada alam semesta dan isinya
Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum pada apa yang  diciptakan  oleh  Sang  Pencipta,  misalnyasaja  kekaguman  pada matahari,  bumi,  dirinya  sendiri  dan  seterusnya.  Kekaguman  tersebut kemudian  mendorong  manusia  untuk  berusaha  mengetahui  alam semesta  itu  sebenarnya  apa,  bagaimana  asal  usulnya  (masalah kosmologis).  Ia  juga  berusaha  mengetahui  dirinya  sendiri,  mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupnya.
c.       Manusia senantiasa menghadapi masalah
Faktor lain yang juga mendorong timbulnya filsafat dan ilmu adalah adalah masalah yang dihadapi manusia (aporia). Kehidupan manusia selalu diwarnai dengan masalah, baik masalah yang bersifat teoritis maupun  praktis.  Masalah  mendorong  manusia  untuk  berbuat  dan mencari  jalan  keluar  yang  tidak  jarang  menghasilkan temuan  yang sangat berharga (necessity is the mother of science).
2.      Hakikat Filsafat
a.       Pengertian Filsafat
Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari  philolophy  (bahasa Inggris)  berasal  dari  bahasa  Yunani  philo (love  of)  dan  Sophia (wisdom). Jadi secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar akan kebajikan (love of wisdom).  Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar  atau  yang  sungguh-sungguh.  Kebijaksanaan  artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.  Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.
Berdasarkan arti secara etimologis sebagaimana dijelaskan di atas kemudian para ahli berusaha merumuskan definisi filsafat. Ada yang menyatakan bahwa filsafat sebagai suatu usaha untukberpikir secara radikal  dan  menyeluruh,  suatu  cara  berpikir  dengan  mengupas sesuatu  sedalam-dalamnya.  Aktivitas  tersebut  diharapkan  dapat menghasilkan  suatu  kesimpulan  universal  dari  kenyataan  partikular atau khusus, dari hal yang tersederhana sampai yangterkompleks. Kattsoff,  sebagaimana  dikutip  oleh  Associate  Webmaster Professional (2001), menyatakan karakteristik filsafat sebagai berikut.
1)  Filsafat adalah berpikir secara kritis.
2)  Filsafat adalah berpikir dalam bentuk sistematis.
3)  Filsafat mengahasilkan sesuatu yang runtut.
4)  Filsafat adalah berpikir secara rasional.
5)  Filsafat bersifat komprehensif.
b.      Objek Filsafat
1)       Objek  material  filsafat  adalah  segala  sesuatu  yang  ada,  yang meliputi : ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran,  dan yang ada dalam kemungkinan (Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6).
2)      Objek formal filsafat adalah hakikat dari segalasesuatu yang ada (Lasiyo dan Yuwono, 1999 : 6).
c.       Sistematika Filsafat
Sebagaimana  pengetahuan  yang  lain,  filsafat  telah  mengalami perkembangan  yang  pesat  yang  ditandai  dengan  bermacam-macam aliran dan cabang.
1)      Aliran-aliran Filsafat
Ada  beberapa  aliran  filsafat  dinataranya  adalah  :  realisme, rasionalisme,  empirisme,  idealisme,  materialisme,  dan eksistensialisme.
2)      Cabang-cabang Filsafat
Filsafat  memiliki  cabang-cabang  yang  cukup  banyak  dinataranya adalah  :  metafisika,  epistemologi,  logika,  etika,  estetika,  filsafat sejarah, filsafat politik, dst.
3.       Hakikat Filsafat Ilmu
a.     Pengertian Filsafat Ilmu
o   Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 :58) memandang filsafat ilmu sebagai berikut.  That philosophic discipline which is the  systematic  study  of  the  nature  of  science,  especially  of  its methods,  its  concepts  and  presuppositions,  and  its  place  in  the general  scheme  of  intellectual  disciplines.  Filsafat  ilmu,  merurut Benjamin,  merupakan  cabang  dari  filsafat  yang  secara  sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metoda, konsepkonsep, dan praanggapan-pra-anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.
o   Conny Semiawan at al (1998 : 45) menyatakan bahwa filsafat ilmu pada  dasarnya  adalah  ilmu  yang  berbicara  tentang  ilmu pengetahuan  (science  of  sciences)  yang  kedudukannya  di  atas ilmu lainnya.
o   Jujun  Suriasumantri  (2005  :  33-34)  memandang  filsafat  ilmu sebagai bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab  tiga  kelompok  pertanyaan  mengenai  hakikat  ilmu sebagai berikut. Kelompok  pertanyaan  pertama  antara  lain  sebagai  berikut  ini. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut?  Bagaimana  hubungan  antara  objek  tadi  dengan  daya tangap manusia ? Kelompok  pertanyaan  kedua  :  Bagaimana  proses  yang memungkinkan  diperolehnya  pengetahuan  yang  berupa  ilmu  ? Bagaimana  prosedurnya  ?  Hal-hal  apa  yang  harus  diperhatikan agar  kita  mendapatkan  pengetahuan  yang  benar  ?   Apa yang dimaksud dengan kebenaran ? Dan seterusnya. Dan terakhir,  kelompok  pertanyaan  ketiga  :  Untuk  apa pengetahuan yang berupa ilmu itu ? Bagaimana kaitanantara cara menggunakan  ilmu  dengan  kaidah-kaidah  moral  ?  Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya. Kelompok pertanyaan pertama  merupakan  tinjauan  ilmu secara ontologis.  Sedangkan  pertanyaan-pertanyaan  kelompok  kedua merupakan  tinjauan  ilmu  secara  epistemologis. Dan  pertanyaanpertanyaan  kelompok  ketiga  sebagai  tinjauan  ilmu  secara aksiologis.
b.   Karakteristik filsafat ilmu
Dari beberapa  pendapat  di  atas  dapat  diidentifikasi karakteristik filsafat ilmu sebagai berikut.
1)      Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat.
2)      Filsafat  ilmu  berusaha  menelaah  ilmu  secara  filosofis  dari  sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
c.    Objek filsafat ilmu
1)       Objek material filsafat ilmu adalah ilmu
2)       Objek formal filsafat ilmu adalah ilmu atas dasar tinjauan filosofis, yaitu secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
d.   Manfaat Mempelajari filsafat ilmu
1)      Dengan  mempelajari  filsafat  ilmu  diharapkan  mahasiswa  semakin  kritis  dalam  sikap  ilmiahnya.  Mahasiswa  sebagai  insan  kampus diharapkan  untuk  bersikap  kritis  terhadap  berbagai  macam  teori yang  dipelajarinya  di  ruang  kuliah  maupun  dari  sumber-sumber lainnya.
2)       Mempelajari  filsafat  ilmu  mendatangkan  kegunaan  bagi  para mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan  untuk  melakukan  penelitian  ilmiah.  Dengan  mempelajari filsafat  ilmu  diharapkan  mereka  memiliki  pemahaman  yang  utuh mengenai  ilmu  dan  mampu  menggunakan  pengetahuan  tersebut sebagai  landasan  dalam  proses  pembelajaran  dan  penelitian ilmiah.
3)      Mempelajari  filsafat  ilmu  memiliki  manfaat  praktis.  Setelah mahasiswa  lulus  dan  bekerja  mereka  pasti  berhadapan dengan berbagai  masalah  dalam  pekerjaannya.  Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang  berhubungan  dengan  masalah  yang  dihadapi. Dalam  konteks  inilah  pengalaman  mempelajari  filsafat  ilmu diterapkan.
Sumber Anonim. 2014. Filsafat Ilmu (ebook). Diperoleh dari http://dakekito.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar