Sabtu, 10 Desember 2016

Filsafat Sebagai Cara Berfikir

Filsafat Sebagai Cara Berfikir

Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai, bukan merupakan sesuatu yang secara abstrak, akan tetapi filsafat berangkat dari realitas kehidupan sehari-hari. Filsafat dapat dicapai oleh makhluk yang berakal (manusia) yang ingin memahami diri sendiri dan dunainya. Kemudian hasil dari filsafat adalah cara berfikir yang mendalam dan tepat tentang kehidupan. Sehingga filsafat dapat dianggap sebagai berfikir atau pola fikir.
Berfikir secara filsafat berbeda dengan berfikir secara biasa. Berfikir filsafat menuntut seseorang untuk berfikir yang bersifat menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Sehingga orang yang berfilsafat berarti orang tersebut telah melakukan pemiriran mendalam dan sistematis tentang berbagai permasalahan yang berkembang agar memiliki posisi dan pandangan yang jelas tentang suatu permasalahan tersebut. Sedangkan berfikir biasa adalah berfikirnya orang awam, yaitu berfikir yang masih tercampur, tidak berpola dan tidak sistematis.
Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai pada hakikat atau berpikir secara global (menyeluruh),  atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Berfilsafat sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan,
Hal ini harus memenuhi persyaratan berikut :
·         Sistematis
Pemikiran yang sistematis ini dimaksudkan untuk menyusun suatu pola pengetahuan yang rasional dan sistematis, yang masing-masing unsur saling berkaitan satu dengan yang lain secara teratur dalam keseluruhan. Sistematika pemikiran seorang filosof banyak dipengaruhi oleh keadaan dirinya, lingkungan, zamannya, pendidikan dan sistem pemikiran yang mempengaruhi.
·         Konsepsional
Secara umum istilah konsepsional berkaitan dengan ide yang melekat pada akal pikiran seorang ilmuan atau intelektual. Gambaran tersebut mempunyai bentuk tangkapan sesuai dengan riilnya. sehingga maksud dari konsepsional tersebut sebagai upaya untuk menyusun suatu bagian yang terkonsepsi, karena berpikir secara filsafat sebenarnya berpikir tentang hal dan prosesnya.
·         Koheren
Koheren atau runtut adalah unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian-uraian yang bertentangan satu sama lain. Di dalam koheren memuat suatu kebenaran logis. Sebaliknya, apabila suatu uraian yang di dalamnya tidak memuat kebenaran logis, maka uraian tersebut dikatakan sebagai uraian yang tidak koheren.
·         Rasional
Yang dimaksud dengan rasional adalah unsur-unsurnya berhubungan secara logis. Artinya pemikiran filsafat harus diuraikan dalam bentuk logis, yaitu suatu bentuk kebenaran yang mempunyai kaidah-kaidah berpikir (logika).
·         Sinoptik
Arti dari Sinoptik ini adalah pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh atau dalam kebersamaan secara integral.
·         Pandangan  dunia
Maksudnya adalah pemikiran filsafat sebagai upaya untuk memahami semua realitas kehidupan dengan jalan menyusun suatu pandangan hidup dunia termasuk di dalamnya menerangkan tentang dunia dan semua hal yang berada di dalam dunia.
Sehingga berfikir secara filsafat sangatlah penting untuk semua orang dalam rangka menjalani aktivitas sehari-hari, atau dapat dilakukan untuk mencari solusi dalam sebuah permasalahan. Adapun manfaat dari berfikir secara filsafat adalah; Mengajarkan cara berfikir kritis, sebagai dasar dalam mengambil keputusan, mengambil alat secara proporsional, membuka wawasan berfikir menuju kearah penghayatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa setiap orang diharapkan untuk selalu berfikir secara filsafat kapan pun dan dalam situasi apapun.
Daftar Pustaka
Anonim, Makna Filsafat Sebagai Cara Berfikir. 2015. Diperoleh dari http://mail-chaozkhakycostikcomunity.blogspot.co.id
Alina reviananda. Berfikir Filsafat. Diperoleh dari http://www.academia.edu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar