Pentingnya Agama Bagi Manusia
Tidak mudah
memahami pengertian agama apabila hanya satu atau dua definisi saja. Setiap
agama dan kepercayaan mempunyai pengertiannya masing-masing. Setiap manusia
harus menghargai berbagai perbedaan pengertian dalam setiap agama dan
kepercayaan tersebut. Agama dapat dilihat sebagai kepercayaan dan pola perilaku
yang dimiliki oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting dan
aspek-aspek alam semesta yang tidak dapat dikendalikannya dengan teknologi
maupun sistem organisasi sosial yang dikenalnya.
Pengertian
agama yang lain yaitu agama sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi
melalui mitos dan menggerakkan kekuatan-kekuatan supranatural dengan tujuan
untuk mencapai atau menghindari terjadinya perubahan keadaan pada manusia atau
alam semesta.
Agama
memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi sosial dan fungsi psikologis. Secara
psikologis, agama dapat mengurangi kegelisahan manusia dengan memberikan
penerangan tentang hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dimengerti olehnya di
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah dimengerti, misalnya tentang
kematian. Selain itu, agama juga memberi ketenangan pada manusia karena dapat memberikan
sebuah harapan bahwa ada sebuah kekuatan supranatural yang dapat menolong
manusia pada saat menghadapi bahaya atau tertimpa suatu musibah.
Ditinjau
secara sosial, agama mempunyai sanksi bagi seluruh perilaku manusia yang
beraneka ragam. Agama juga menanamkan pengertian tentang kebaikan dan kejahatan
dengan memberikan semacam pedoman tentang perilaku hidup dan berinteraksi. Dalam
hal ini, agama dapat dikatakan sebagai pemelihara ketertiban sosial. Selain
itu, agama juga sebagai alat yang efektif untuk meneruskan tradisi lisan dalam sebuah
masyarakat.
Dilihat dari pengertian pentingnya agama bagi
manusia, terdapat dua konsep mendasar agama bagi kehidupan manusia, yaitu agama
dalam arti what religion does dan what is religion. Pengertian pertama menunjuk
pada apa kegunaan agama bagi kehidupan manusia, sedangkan pengertian yang kedua
menunjuk pada apa makna agama bagi manusia, yaitu sebagai pedoman untuk
bertindak di dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupannya
Adapun pentingnya
peran manusia terhadap agama Selama ini kita banyak membicarakan tentang peran
agama dalam setiap lini kehidupan manusia. Namun apakah pernah terpikirkan, seberapa pentingkah peran manusia bagi agama
itu sendiri? Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran
utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap
sebagai “orang manusia” terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh
atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih dari pada tubuh itu sendiri dan
bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi)
adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki
pengaruh penting terhadap kesadaran).
Keberadaan
jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh
sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara
organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya
mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya
milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan
oleh komunitas hewani dan bukanlah individu.
Menurut
Feuerbach, yang disebut Allah adalah kesadaran manusia itu sendiri. Menurut
pemikiran itu maka Feuerbach menyimpulkan bahwa agama adalah kesadaran Nan tak
terbatas. Maka agama berakar pada jati diri manusia, yang bersifat memiliki
kesadaran nan tak terbatas. Agama adalah hubungan manusia dengan jati dirinya
nan tak terbatas. Agama palsu terjadi apabila manusia memproyeksikan Nan tak
terbatas tersebut keluar dan dalam oposisi terhadap dirinya. Dengan demikian,
manusia menciptakan Allah menurut citranya sendiri, sehingga dapat dikatakan
bahwa manusia jugalah yang menciptakan agama.
Manusia adalah awal, pusat , dan akhir agama. Menurut Feuerbach, ini bukanlah
ateisme, melainkan humanism.
Pendapat
lain mengatakan bahwa agama merupakan produk dan alienasi dari manusia. Manusia
tidak menciptakan agama, dan agama tidak menciptakan manusia. maka agama adalah
kesadaran diri dan perasaan diri manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar