Filsuf Kaum Sofis
Setelah kita mengetahui perbedaan filsafat
Pra-Sokrotes pada tulisan saya sebelumnya. Kali ini saya akan membahas
filsuf-filsuf pada kaum sofis. Adapun filsuf-filsuf kaum sofis yakni sebgai
berikut:
- Pratogoras
Pratogoras lahir sekitar tahun 481 SM di Abdera, Thrica.
Diceritakan bahwa Pratogoras diajukan ke pengadilan karena bukunya yang
dianggap menghujat para dewa. Singga bukunya itu dibakar, namun Pratogoras
berhasil lolos sebelum persidangan. Pratogoras tewas ketika menyebrang ke
Sisilia. Kata-kata terkenal dari Pratogores yang telah diterjemhkan kedalam
bahasa Indonesia yakni “Manusia adalah ukuran dari segala-galanya, dari semua
yang merupakan dirinya sendiri, dari semua yang bukan diri sendiri.
Ucapan ini cenderung diartikan sebagai : komunitas
atau kelompok manusia adalah kriteria dan standar kebenaran. Tetapi menurut
interpersi Socrotes, yang dimaksud disini adalah manusia secara individu, bukan
sebagai spesies. Contohnya angina, angina yang sama akan dirasakan berbeda oleh
dua orang. Yang satu mengatakan angina itu terasa dingin, yang satunya lagi
mengatakan anbgin itu terasa panas. Jadi tergantung pada kondisi masing-masing,
jika ditanyakan pada Pratogoras mana yang benar, maka dia akan menjawab
kedua-duanya adalah benar.
Jadi Pratogoras mengajarakan pandangan yang
reletivistik. Dia mempertanyakan tradisi etika dan agama. Meskipun demikian ia
sebenranya seorang konservatif. Pratogoras adalah pionir dalam studi dan ilmu
dalam tatabahasa, konon dia juga sudah berhasil mengklarifikasi macam-macam
kalimat yang berbeda dan membedakan gender kata-kata benda.
- Prodicus
Prodicus berasal dari pulau Ceos di Aegea. Orang-orang
itu konon adalah orang-orang psimistis. Dan Prodicus mewarisi sifat itu. Menurut Prodicus,
kita lebih baik mati agar terhindar dari kesulitan-kesulitan hidup. Takut akan
kematian adalah sesuatu yang irasional.
Menurut teori agamanya, pada mulanya manusia menyembah
matahari, bulan, sungai, danau, buah-buahan dan sebagainya sebagai dewa.
Singkatnya semua yang berguna kehidupan
adalah praktis, disembah. Selanjutnya pada tahap berikutnya para penemu
berbagai kesenian, seperti ilmu pertania, viniculture, kerajinan metal dan
lain-lain dismebah sebagai dewa. Misalnya Demeter, Dionysus. Hepheastus, dll).
- Hippias
Hippias berasal dari Elis. Ia adalah seseaorang yang
pandai dalam bidang matematika, astronomi, ahli tatabahasa, ahli pidato, ahli
sejarah, sastra dan mitologi.
- Gorgias
Gorgias berasal dari Leontini. Sirsila. Tahun
kelahiran dan kematiannya tidak diketahui persis. Tapi diceritakan pada tahun
427 SM Gorgias datang dari Athena sebagai duta besar Leontini. Untuk meminta
bantuan menghanghadapi S yracusa. Inti
ajaran Gorgias dapat di simpulkan sebgai berikut:
a. Tak
ada sesuatu pun
b. Kalau
tidak ada apa-apa, maka manusia tak
dapat tahu apa-apa
c. Kalau
ada pengetahuan, pengetahuan itu tidak dapat diajarkan/disampaikan kepada orang
lain. Mengapa? Karana tiap tanda berbeda dari benda yamng ditandai itu.
- Beberapa took sofis lain
Disamping tokoh-tokoh diatas, kita dapat meyebutkan
dua nama yang digolongkon ke dalam sofisme. Mereka adalah Thrasymachus dari
Chaldron dan Antiphon dari Athena.
Thrasymachus digambarkan dalam republik (karya Plato) sebagai pembela
hak-hak kelompok kuat. Anthipon memperjuangkan kesamaan derajat semua manusia.
Ia menolak klarifikasi bangsawaan-rakyat biasa atau orang Yunani-orang Barbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar