Rabu, 21 Desember 2016

Filsuf Kaum Sofis



Filsuf Kaum Sofis

Setelah kita mengetahui perbedaan filsafat Pra-Sokrotes pada tulisan saya sebelumnya. Kali ini saya akan membahas filsuf-filsuf pada kaum sofis. Adapun filsuf-filsuf kaum sofis yakni sebgai berikut:
  1. Pratogoras
Pratogoras lahir sekitar tahun 481 SM di Abdera, Thrica. Diceritakan bahwa Pratogoras diajukan ke pengadilan karena bukunya yang dianggap menghujat para dewa. Singga bukunya itu dibakar, namun Pratogoras berhasil lolos sebelum persidangan. Pratogoras tewas ketika menyebrang ke Sisilia. Kata-kata terkenal dari Pratogores yang telah diterjemhkan kedalam bahasa Indonesia yakni “Manusia adalah ukuran dari segala-galanya, dari semua yang merupakan dirinya sendiri, dari semua yang bukan diri sendiri.
Ucapan ini cenderung diartikan sebagai : komunitas atau kelompok manusia adalah kriteria dan standar kebenaran. Tetapi menurut interpersi Socrotes, yang dimaksud disini adalah manusia secara individu, bukan sebagai spesies. Contohnya angina, angina yang sama akan dirasakan berbeda oleh dua orang. Yang satu mengatakan angina itu terasa dingin, yang satunya lagi mengatakan anbgin itu terasa panas. Jadi tergantung pada kondisi masing-masing, jika ditanyakan pada Pratogoras mana yang benar, maka dia akan menjawab kedua-duanya adalah benar.
Jadi Pratogoras mengajarakan pandangan yang reletivistik. Dia mempertanyakan tradisi etika dan agama. Meskipun demikian ia sebenranya seorang konservatif. Pratogoras adalah pionir dalam studi dan ilmu dalam tatabahasa, konon dia juga sudah berhasil mengklarifikasi macam-macam kalimat yang berbeda dan membedakan gender kata-kata benda.
  1. Prodicus
Prodicus berasal dari pulau Ceos di Aegea. Orang-orang itu konon adalah orang-orang psimistis. Dan  Prodicus mewarisi sifat itu. Menurut Prodicus, kita lebih baik mati agar terhindar dari kesulitan-kesulitan hidup. Takut akan kematian adalah sesuatu yang irasional.
Menurut teori agamanya, pada mulanya manusia menyembah matahari, bulan, sungai, danau, buah-buahan dan sebagainya sebagai dewa. Singkatnya semua yang berguna  kehidupan adalah praktis, disembah. Selanjutnya pada tahap berikutnya para penemu berbagai kesenian, seperti ilmu pertania, viniculture, kerajinan metal dan lain-lain dismebah sebagai dewa. Misalnya Demeter, Dionysus. Hepheastus, dll).
  1. Hippias
Hippias berasal dari Elis. Ia adalah seseaorang yang pandai dalam bidang matematika, astronomi, ahli tatabahasa, ahli pidato, ahli sejarah, sastra dan mitologi.
  1. Gorgias
Gorgias berasal dari Leontini. Sirsila. Tahun kelahiran dan kematiannya tidak diketahui persis. Tapi diceritakan pada tahun 427 SM Gorgias datang dari Athena sebagai duta besar Leontini. Untuk meminta bantuan menghanghadapi S yracusa. Inti ajaran Gorgias dapat di simpulkan sebgai berikut:
a.       Tak ada sesuatu pun
b.      Kalau tidak ada apa-apa,  maka manusia tak dapat tahu apa-apa
c.       Kalau ada pengetahuan, pengetahuan itu tidak dapat diajarkan/disampaikan kepada orang lain. Mengapa? Karana tiap tanda berbeda dari benda yamng ditandai itu.
  1. Beberapa took sofis lain
Disamping tokoh-tokoh diatas, kita dapat meyebutkan dua nama yang digolongkon ke dalam sofisme. Mereka adalah Thrasymachus dari Chaldron dan Antiphon dari Athena.  Thrasymachus digambarkan dalam republik (karya Plato) sebagai pembela hak-hak kelompok kuat. Anthipon memperjuangkan kesamaan derajat semua manusia. Ia menolak klarifikasi bangsawaan-rakyat biasa atau orang Yunani-orang Barbar.
Sumber, Massofa. 2011. Buku Pengantar Filsafat. Diperoleh dari  https://massofa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar