Rabu, 28 Desember 2016

Filosofi Api



FILOSOFI API
Api merupakan energi panas yang mampu memusnahkan apa saja. Bumi memiliki sumber api yang terletak pada inti bumi, yakni magma. Magma di Bumi terletak dari inti Bumi hingga kelapisan mantel Bumi. Magma merupakan sisa-sisa api abadi dari Matahari yang mendingan membentuk planet. Sumber api di muka Bumi ini merupakan element yang jumlah volumenya sangat banyak, maka tak heran jika banyak manusia yang mengelolanya. Selain magma, di alam semesta ini ada sumber api abadi, yakni Matahari. Pada hakekatnya api tidak selalu berhubungan dengan hal yang jelek. Marilah kita perhatikan bagaimana api itu bisa membuat nasi kita matang, membantu kita dalam memasak air dan lain sebagainya. Asalkan api itu terkontrol dan mengacu pada hal yang tepat, maka yang akan dihasilkan adalah sesuatu yang positif. 
Dalam filosofi Jepang, api melambangkan emosi ataupun marah, serta melambangkan gerak yang cepat, bertenaga di dunia. Api juga melambangkan hawa nafsu dan keinginan yang membara. Manusia yang memiliki perilaku emosional tinggi dan berpikiran pendek adalah manusia yang memiliki element api yang besar didalam dirinya. Ketika seseorang meluapkan emosi negatif, seperti dendam, marah, dengki, bahkan nafsu syahwat, maka kita akan melampiaskannya dalam bentuk kemarahan. Api terbesar dalam kehidupan manusia adalah Nafsu, tidak munafik, terkadang sayapun juga mengalaminya, jiwa dan raga ini penuh dengan api yang bergejolak. 
Tidak selamanya Api itu memiliki image jelek dalam kehidupan. Sebenarnya ada dua macam api yang terdapat dalam tubuh manusia, yakni api yang terkontrol dan tidak terkontrol. api yang terkontrol berbentuk luapan semangat dan motivasi. sedangkan api yang tidak terkontrol adalah api kemarahan yang akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar