FILOSOFI
API
Api merupakan energi panas yang mampu
memusnahkan apa saja. Bumi memiliki sumber api yang terletak pada inti bumi,
yakni magma. Magma di Bumi terletak dari inti Bumi hingga kelapisan mantel
Bumi. Magma merupakan sisa-sisa api abadi dari Matahari yang mendingan
membentuk planet. Sumber api di muka Bumi ini merupakan element yang jumlah
volumenya sangat banyak, maka tak heran jika banyak manusia yang mengelolanya.
Selain magma, di alam semesta ini ada sumber api abadi, yakni Matahari. Pada
hakekatnya api tidak selalu berhubungan dengan hal yang jelek. Marilah kita
perhatikan bagaimana api itu bisa membuat nasi kita matang, membantu kita dalam
memasak air dan lain sebagainya. Asalkan api itu terkontrol dan mengacu pada
hal yang tepat, maka yang akan dihasilkan adalah sesuatu yang positif.
Dalam filosofi Jepang, api melambangkan
emosi ataupun marah, serta melambangkan gerak yang cepat, bertenaga di dunia.
Api juga melambangkan hawa nafsu dan keinginan yang membara. Manusia yang
memiliki perilaku emosional tinggi dan berpikiran pendek adalah manusia yang
memiliki element api yang besar didalam dirinya. Ketika seseorang
meluapkan emosi negatif, seperti dendam, marah, dengki, bahkan nafsu syahwat,
maka kita akan melampiaskannya dalam bentuk kemarahan. Api terbesar dalam
kehidupan manusia adalah Nafsu, tidak munafik, terkadang sayapun juga
mengalaminya, jiwa dan raga ini penuh dengan api yang bergejolak.
Tidak selamanya Api itu memiliki image
jelek dalam kehidupan. Sebenarnya ada dua macam api yang terdapat dalam tubuh
manusia, yakni api yang terkontrol dan tidak terkontrol. api yang terkontrol
berbentuk luapan semangat dan motivasi. sedangkan api yang tidak terkontrol
adalah api kemarahan yang akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar