Cara Membuat Keputusan
Yang Tepat
Setiap orang pasti pernah membuat
suatu keputusan dalam hidupnya. Dan keputusan-keputusan yang kita buat juga pasti akan berdampak langsung
pada diri sendiri maupun orang lain. Keadaan pikiran dan fisik mereka juga akan menerima dampak dari keputusan yang kita buat. Pertanyaan yang mungkin setiap
orang pun memikirkannya yaitu, bagaimna cara kita agar dapat membuat keputusan
yang tepat dalam hidup kita, dengan mempertimbangkan keadaan dunia yang semakin hari semakin rumit?
Ada empat hal yang diperlukan, untuk
membuat suatu keputusan, yakni kejernihan, dialog, keputusan dan kontrol.
Kejernihan pikiran adalah kemampuan untuk memahami keadaan apa adanya, terlepas
dari segala bentuk kotoran yang menutupi pikiran kita, seperti prasangka, ketakutan,
kecemasan dan trauma dari peristiwa masa lalu. Pikiran yang kotor ini akan
bermuara pada pertimbangan-pertimbangan yang kacau. Ini semua akan mendorong
kita membuat keputusan yang salah, yakni keputusan yang menciptakan penderitaan
bagi diri kita, maupun orang lain. Bagaimana cara mencapai kejernihan pikiran
semacam ini?
Kita harus membersihkan kepala kita
dari semua pertimbangan konseptual abstrak, terkait dengan keputusan yang akan
kita buat. Kita juga harus melepaskan kepentingan pribadi kita. Hanya dengan
begitu, pikiran kita akan menjadi jernih seperti ruang kosong, dan bisa membuat
keputusan yang tepat, sesuai dengan keadaan yang ada di depan mata. Ketika
pikiran jernih, maka keadaan akan jelas. Segala hal menjadi jelas dengan
sendirinya. Kita tidak lagi sibuk pada
apa yang kita inginkan, melainkan pada keadaan sesungguhnya. Dengan berpijak pada
pengetahuan tentang keadaan sebagaimana adanya, kita bisa menanggapi setiap
keadaan dengan tepat.
Kita menjadi pribadi yang responsif,
yakni berani dan mampu menanggapi segala keadaan yang terjadi apa adanya.
Banyak orang tidak responsif pada keadaan sebenarnya. Mereka bersikap
reaksioner terhadap keadaan. Artinya, mereka menanggapi keadaan tidak dengan
kejernihan, melainkan dengan ketakutan, kecemasan dan prasangka. Semua ini
menghasilkan kebencian yang akan membuat keputusan yang diambil menjadi salah,
dan menciptakan penderitaan bagi banyak orang. Dialog, Keputusan, Kontrol dan
Kejernihan dan selanjutnya menjadi dasar
untuk proses berikutnya, adalah dialog.
Dialog mengandaikan kerja sama antara
berbagai pihak, guna membuat sebuah keputusan yang nantinya akan mempengaruhi
kehidupan banyak orang. Segala kehendak dari semua pihak terkait dan dampak
yang timbul dari keputusan yang diambil harus diperhatikan. Semua itu harus
menjadi bahan di dalam dialog. Namun, dialog tidak boleh berlangsung tanpa
henti. Keputusan harus dibuat, walaupun
keadaan memang tak sesempurna yang diinginkan. Sikap perfeksionis di dalam
membuat keputusan haruslah dihindari, tanpa terjatuh pada sikap yang ceroboh.
Kejernihan pikiran menjadi dasar utama dari semua proses ini. Setelah keputusan
dibuat, ia harus dipantau terus menerus, apakah berjalan dengan baik, atau
tidak. Pemantauan ini sangatlah penting. Tanpa kontrol yang jelas, setiap
keputusan, sebagus apapun, tidak akan memberikan kebaikan pada siapapun.
Kejernihan pikiran, dialog, keputusan
dan kontrol adalah langkah-langkah yang harus ditempuh, sehingga dapat berguna
untuk membuat keputusan yang tepat, sesuai dengan keadaan sebagaimana adanya.
Ini semua harus dilakukan dengan kesadaran, bahwa semuanya adalah kosong,
sementara dan akan terus berubah. Perubahan adalah keniscayaan di dalam
hidup. Maka, semuanya pun harus terbuka
untuk perubahan yang diperlukan, agar menanggapi keadaan yang ada. Walaupun
dibuat dengan kejernihan, pasti ada kesalahan. Itu adalah bagian dari hidup.
Penyesalan tidaklah diperlukan. Kita hanya perlu terus berusaha jernih, dan
memutuskan apa yang perlu dilakukan, dan melakukan kontrol.
Sumber, A. Wattimena, Reza A. 2016. Tentang Manusia. Yogyakarta: Maharsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar