Satu Paket kehidupan
Di dalam hidup, kita cenderung mencari
senang dan nikmat. Kita berusaha menghindari semua bentuk penderitaan. Kita mau
apa yang kita anggap baik untuk hidup kita. Dan kita juga berusaha
menyingkirkan apa yang kita anggap jelek untuk kita. Namun, hidup tidak bisa
seperti itu. Hidup tidak selalu enak, walaupun kita berusaha untuk selalu
mencari yang enak dan nikmat. Hidup juga tidak selalu susah, walaupun
seringkali, kita merasa begitu. Di dalam hidup, kita tidak bisa memperoleh
kenikmatan, tanpa penderitaan yang
mengikutinya.
Hidup itu satu paket. Istilahnya, kita
memiliki bayi yang manis dan cantik, tetapi juga gemar kencing dan berak. Ia
cantik dan manis, tetapi juga bau dan jorok. Ia satu paket, dan kita tidak
punya pilihan lain, selain menerimanya sebagai satu paket. Anda ingin menjadi
cerdas? Orang cerdas kerap menjadi sangat
kritis dan analitis. Dua sikap ini membuat orang kerap jatuh ke
dalam penderitaan batin, dan konflik
dengan orang lain. Jadi, cerdas pun tidak bisa dilepas dari penderitaan batin
semacam itu.
Anda ingin sukses? Orang sukses kerap
harus bekerja lebih keras. Nantinya, ia juga seringkali menjadi begitu melekat
dengan kesuksesannya, dan amat kecewa, ketika ia gagal. Kesuksesan dan
ketegangan batin semacam ini juga satu paket. Anda ingin punya pacar cantik,
atau ganteng? Punya pacar ganteng atau cantik memang menyenangkan. Namun, ada
resiko besar disini, karena anda pasti banyak saingan berat di luar sana yang
juga menyukai pacar anda. Punya pacar ganteng dan cantik pun juga diikuti
dengan ketegangan serta penderitaan tertentu. Satu paket.
Anda ingin menikah dan berkeluarga? Ini memang
terdengar indah. Namun, hidup berkeluarga kerap dipenuhi tuntutan-tuntutan. Ia
juga penuh dengan penderitaan. Anda ingin tidak menikah? Tidak menikah memang
enak, karena anda tidak punya banyak tanggung jawab. Namun, kesepian kerap begitu
membuat dada sesak, apalagi ketika dibandingkan dengan hidup teman-teman anda yang menikah. Jadi
menderita juga bukan?
Jadi, anda ingin hidup nikmat? Jika ya,
maka bersiaplah untuk menanggung penderitaan. Nikmat dan derita itu selalu satu
paket dalam hidup. Tidak ada pilihan
lain. Sengsara membawa nikmat, dan nikmat membawa sengsara. Begitulah hidup
ini, it is the way it is.
Namun, sejatinya, sengsara atau nikmat
itu ciptaan pikiran kita. Tidak ada sengsara mutlak, dan tidak ada nikmat
mutlak. Semua itu hanya label-label yang
kita tempel. Label-label itu semu. Kalau kita sepenuhya sadar akan hal ini,
hidup kita akan jernih dan damai. Tidak ada sengsara. Tidak ada nikmat.
Semuanya dilakukan, dan kita jalan terus dalam hidup. Semua adalah ”apa
adanya”. Tidak baik, dan tidak buruk. Tidak benar dan tidak salah. Bukan
penderitaan dan bukan juga kenikmatan.
Lakukan apa yang perlu dilakukan disini serta saat ini, dan sisanya,
jalan terus!!!! Jalan terus dalam kehidupan ini, tanpa menoleh ke
belakang,…atau ke samping. Ini adalah kebijaksanaan tertinggi dalam hidup.
Setuju?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar